Friday 18 July 2014

# tips & trik

REZEKI DAN UJIANNYA SEBUAH PERTEMUAN



Pernah mengagumi seseorang? Sekedar kagum atau suka, apalah namanya. entah cantiknya, tampannya, cerdasnya, aktifnya dan nya nya nya yang lainnya. Yang pasti saat kamu bertemu dengannya kamu merasa senang? Apalagi bertemunya diwaktu yang tak terduga. Rasanya itu bertemunya sekilasss, tapi perasaannya berkelasss. Kamu pasti merasa itu adalah sebuah rezeki yang tak terduga, haha... tapi jangan salah, pertemuan itu juga bisa menjadi sebuah ujian. Maka kamu harus pandai-pandai mensiasatinya.
            Mengapa sebagai rezeki? Karena hal itu menyenangkan hati. Hehe.... disaat kamu ingin bertemu dengannya, biasanya nggak bakal ketemu, tapi terkadang sosok itu muncul disaat kamu sedang tidak berharap apa-apa. Nah....rezeki banget kan ya...
            Dan mengapa sebagai ujian? Dalam Islam saja sudah jelas bahwa kita harus menundukkan pandangan terhadap lawan jenis. Ah saya tidak mau membahas hal ini dari sisi agama terlalu jauh, karena masih banyak ustadz dan ustadzah yang lebih mumpuni untuk menjelaskannya. Tapi saya akan membahas ini dari sudut psikologi saja (padahal saya juga bukan psikolog hehe piiiisss...). saya ulangi, mengapa sebuah pertemuan dengan orang yang kamu sukai bisa sebagai ujian? karena pada saat itu kamu sangat dilarang berharap memilikinya, kamu sangat dilarang memikirkan hal-hal yang tidak penting, karena masih banyak yang lebih penting yaitu belajar, pada saat itu kamu sangat dilarang berangan jauh tentangnya, pada saat itu kamu sangat dilarang ke-GR-an dengan sapa manisnya, dan banyak larangan-larangan lagi yang menekan perasaanmu. Pada saat itu kamu cukup membalas sapaannya dengan senyum. Kemudian, LUPAKAN!!!
            Nah, kamu butuh trik untuk mengatasi itu semua. Dan itu perlu dibangun dengan kokoh dari akar-akar pikiran dan perasaanmu. Kamu harus pandai mengendalikan perasaanmu, jangan sampai perasaanmu yang mengendalikanmu. Mungkin kamu perlu menancapkan beberapa hal berikut:
Ini yang paling sedehana:
Ah sudahlah, dia lho biasa aja ketemu aku, masak aku luar biasa...

Atau kamu berhusnudzan terhadapnya:
walah dia lho anak baik, anak rajin, pasti mikir sekolah dan sekolah, sungkan ah.

Atau ini yang sedikit suudzan tapi baik untuk kesehatan, haha:
Dia lho nggak suka tipe anak seperti aku, nggak usah berharap deh ya...

Yang berikut ini juga boleh ditancapkan ke jidad biar nggak kelewat berharap:
Ah dia sudah calonnya orang, percuma berangan-angan.

Masih banyak cara lain untuk menekan perasaanmu, dan mana yang topcer hanya kamu yang lebih tahu.

No comments:

Post a Comment

Follow Instagramku