Saturday 28 June 2014

MATEMATIKA CINTA IBU

Saturday, June 28, 2014 0 Comments


Berbicara soal matematika tidak akan jauh-jauh dari angka beserta operator-operatornya, yang menyebabkan terjadinya suatu operasi. Penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
Dari kecil kita sudah dikenalkan dengan matematika. Kalau 1 tambah 1 itu 2. 3 kali 2 itu 6. 20 bagi 5  itu 4. 4 kali 4 itu 16, sempat nggak sempat harus dibalas, hehehe...
ngomong-ngomong soal pembagian nih, terkadang sesuatu itu dibagi agar terciptanya keadilan. Kalau dalam matematika sih hasilnya pasti sama rata. Tapi sebenarnya adil itu sama rasa, bukan sama rata. Misal ada 3 anak, usia balita, SD, dan mahasiswa. Apakah jika ada sepotong roti dibagi 3 mereka akan mendapat bagian yang sama besar? Saya rasa, jika demi keadilan jawabannya adalah tidak. Mereka seharusnya mendapat bagian roti sesuai dengan porsinya. Karena porsi makan usia balita tidak sama dengan porsi makan mahasiswa.
Lain lagi nih untuk soal cinta ibu, bagaimana ibu membagi cintanya kepada anak-anaknya? Apakah 100% dibagi 2 hasilnya 50%? Porsi cinta untuk anak balitanya berbeda dengan porsi cinta anaknya yang sudah mahasiswa?
Ketika seorang ibu mempunyai anak pertama, ibu akan memberi cinta penuh 100% kepada anaknya, ketika ibu mempunyai anak lagi, secara logika ibu akan membagi cintanya kepada dua anaknya. Masing-masing mendapat cinta 50%. Apakah seperti itu? BUKAN, ITU SALAH BESAR. Matematika cinta ibu tidak seperti matematika dunia. Cinta ibu yang full 100% jika dibagi dua akan tetap 100% kepada anak pertama dan 100% kepada anak kedua.
Cinta ibu kepada anaknya yang masih balita tidak akan berbeda porsinya dengan cinta ibu kepada anaknya yang sudah mahasiswa. Seperti ibuk saya, yang memperlakukan ketiga anaknya sama rasa, tidak ada yang dianakemaskan, dan tidak ada yang dianaktirikan. Yang satu sering ditanya kabarnya melalui sms atau telepon, maka yang lain juga seperti itu. Iya kan mas? Dek? Hehe...
Itulah matematika cinta ibu.
Salam rindu untuk ibukku yang penuh cinta.

Friday 27 June 2014

CERITA KEPEDULIAN SI ADEK KELAS

Friday, June 27, 2014 0 Comments


Saling peduli itu harus, apalagi sesama saudara muslim. Tidak harus yang tua peduli kepada yang muda, yang muda pun juga harus peduli kepada yang lebih tua. Semoga kita jadi muslim yang dikaruniai sifat ini yaa, terutama saya. Aamiin....Hehe...
biasakan yang muda menghormati yang tua, dan yang tua menyayangi yang muda. oke bro?

ini ada sebuah cerita....
pada zaman dahulu kalaaa.... (sepertinya ini berlebihan ) :D
ada mahasiswi teknik yang sedang lembur di kampus, biasalaaah...kalian pasti paham. Pulang larut malam itu sudah biasa. Naik motor sendiri itu jauh lebih baik daripada jalan kaki sendiri malam-malam. Oleh karena itu si mahasiswi ini bawa motor agar bisa pergi dan pulang kapan pun dia mau.
Suatu malam, si mahasiswi ini belum mau pulang saat temannya ngajak pulang. “kamu duluan aja”, begitu katanya. Karena diminta seperti itu maka si teman segera pulang karena sudah ngantuk berat.
Setelah si teman pulang, si mahasiswi ini baru sadar kalau dia tidak membawa sepeda motor. Jadi bingung deh pulangnya gimana. Jalan sendiri malam-malam itu rasanya sesuatu soalnya.
Waktu itu, di ruangan tempatnya mengerjakan tugas ada adek kelas juga, dia melihat adek kelas yang sedang kemas-kemas, sepertinya mau pulang. “kamu pulang?aku nebeng ya”.
iya mbak”, jawab si adek kelas. Adek kelas yang notabene masih maba (mahasiswa baru) ini cowok yang pendiem, dilihat dari penampilannya sih masih polos, nggak kebanyakan tingkah. Si mahasiswi ini bersyukur banget akhirnya ada tebengan pulang.
Setelah berkemas, mereka segera keluar ruangan. “kamu bawa motor kan?”, tanya si mahasiswi kepada adek kelas ketika keluar ruangan. Entah atas dasar apa si mahasiswi ini kok mengajukan pertanyaan seperti itu.
nggak mbak”, jawab si adek kelas.
?!$%?!@#*!@$”, si mahasiswi spechless, rasanya pengen nelen meja. Yaweslah, sudah terlanjur basah. Haha....akhirnya mereka ja-lan ka-ki bareng menuju kosan. Kebetulan kosan si adek kelas ini beralamat lebih dekat dari kampus daripada kosan si mahasiswi. Ketika sampai di alamat kos si adek kelas, si adek kelas ini terus jalan.
kamu mau kemana?”, tanya si mahasiswi heran.
nemenin sampean sampek kos mbak”, jawabnya polos.
uwooooooooooooo so swit banget kan ya si adek kelas ini.

Simple sih apa yang dilakukan si adek kelas, tapi good banget. Peduli sama kakak kelasnya.

#kisah dari seorang teman

Sunday 22 June 2014

ORANG KAYA

Sunday, June 22, 2014 0 Comments


Saya adalah anak teknik, yang sangat akrab dengan tugas, dan bersahabat dengan lembur. Hampir tiap malam mengerjakan tugas-tugas kuliah di kampus sampai larut malam. tidak sendiri kok, masih banyak saya-saya yang lain.  

Setelah bergelut dengan tugas-tugas itu, biasanya saya lapar. Tapi males makan (kebiasaan deh).  Ya akhirnya minum susu jadi pilihan. Sebenarnya punya stock susu bubuk di kosan, tapi karena sudah capek, mata sudah mendrip-mendrip, jadinya males kalau harus nyiapain air hangat dulu hihihi…

Ya sudaaaah…langsung tidur aja, gitu aja kok repot!
nggak repot kok, masih ada ind**omaret (nggak niat nyensor) hehe… kan tinggal ambil, terus bayar. Aku kasih tahu ya, tidur juga butuh energy lho. Bisa bikin dehidrasi juga.
Nah, hampir tiap malam, kalau habis lembur sih, biasanya aku mampir indomaret, beli susu ultramilk (males nyensor lagi nih hihi). Aku biasanya ambil yang vanilla. Gara-gara ibuku sih yang selalu menganjurkan minum susu yang putih, katanya lebih murni. Hemmmm…

“Kisah beli susu di indomaret tiap larut malam” pada episode ke-(lupa yang ke berapa), ceritanya aku ketemu sama orang kaya. (jadi orang kayanya bukan saya ya, bukan! Uang beli susu juga uang makan yang tidak sempet (males) kubelikan makan hehe). Orang kaya itu bapak-bapak. Bawa mobil mewah, bajunya rapi, lengkap pakai ikat pinggang juga. Seingat saya pakek sepatu juga, kalau nggak sepatu ya sandal, pokoknya nggak sandal swallow deh (tuh kan kecplosan sebut merek lagi hihi). Bapaknya keluar dari indomaret membawa belanjaannya, terus dibelakangnya ada saya, bukan mbuntuti ya, emang saya mau keluar juga. Saya lihat, sebelum masuk mobilnya, si bapak buang kantong plastik belanjaannya sembarangan. Hehh, rrrrrrrrrrrrrrrrrrr banget ngelihatnya. Padahal tepat di depan pintu keluar indomaret ada tempat sampahnya lho ya.

Itulah episode “Kisah beli susu di indomaret tiap larut malam” yang selalu teringat. Duh, ilfeel banget ngelihatnya. Nggak pantes aja sih, lihat penampilannya seperti itu tapi tingkah lakunya seperti itu.

(maaf jika kata-kata saya sedikit pedas, pahit, atau asam).

Thursday 19 June 2014

MENANGISLAH, LALU TERSENYUMLAH

Thursday, June 19, 2014 0 Comments


Sedih….
Menangislah jika itu yang membuatmu tenang.

Kalau saja boleh aku mengumpat, aku ingin mengumpati perasaanku sendiri
Jangan, karena itu hanya akan membuat setan senang.

Menangislah jika beban dihati terlalu amat berat.
Menangis tidak mempunyai garis keturunan dengan Strong atau tidak strong-nya seorang perempuan.

Tapi seandainya senyum masih bisa, kenapa harus menangis? Bukankah menangis akan memperkerjakan otot-otot kita lebih keras? Maka tersenyumlah! :)


#latepost

KENYATAAN

Thursday, June 19, 2014 0 Comments


KENYATAAN
Hidup itu nyata, bukan maya.
Hidup itu persoalan takdir.
Sekuat apapun usaha kamu jika nyatanya lain,
Terimalah! ikhlaslah!
Bukan berarti kamu lantas pasrah.
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri “ (QS. Al-Ra’ad : 11).

Follow Instagramku