Sunday 22 June 2014

# cerita

ORANG KAYA



Saya adalah anak teknik, yang sangat akrab dengan tugas, dan bersahabat dengan lembur. Hampir tiap malam mengerjakan tugas-tugas kuliah di kampus sampai larut malam. tidak sendiri kok, masih banyak saya-saya yang lain.  

Setelah bergelut dengan tugas-tugas itu, biasanya saya lapar. Tapi males makan (kebiasaan deh).  Ya akhirnya minum susu jadi pilihan. Sebenarnya punya stock susu bubuk di kosan, tapi karena sudah capek, mata sudah mendrip-mendrip, jadinya males kalau harus nyiapain air hangat dulu hihihi…

Ya sudaaaah…langsung tidur aja, gitu aja kok repot!
nggak repot kok, masih ada ind**omaret (nggak niat nyensor) hehe… kan tinggal ambil, terus bayar. Aku kasih tahu ya, tidur juga butuh energy lho. Bisa bikin dehidrasi juga.
Nah, hampir tiap malam, kalau habis lembur sih, biasanya aku mampir indomaret, beli susu ultramilk (males nyensor lagi nih hihi). Aku biasanya ambil yang vanilla. Gara-gara ibuku sih yang selalu menganjurkan minum susu yang putih, katanya lebih murni. Hemmmm…

“Kisah beli susu di indomaret tiap larut malam” pada episode ke-(lupa yang ke berapa), ceritanya aku ketemu sama orang kaya. (jadi orang kayanya bukan saya ya, bukan! Uang beli susu juga uang makan yang tidak sempet (males) kubelikan makan hehe). Orang kaya itu bapak-bapak. Bawa mobil mewah, bajunya rapi, lengkap pakai ikat pinggang juga. Seingat saya pakek sepatu juga, kalau nggak sepatu ya sandal, pokoknya nggak sandal swallow deh (tuh kan kecplosan sebut merek lagi hihi). Bapaknya keluar dari indomaret membawa belanjaannya, terus dibelakangnya ada saya, bukan mbuntuti ya, emang saya mau keluar juga. Saya lihat, sebelum masuk mobilnya, si bapak buang kantong plastik belanjaannya sembarangan. Hehh, rrrrrrrrrrrrrrrrrrr banget ngelihatnya. Padahal tepat di depan pintu keluar indomaret ada tempat sampahnya lho ya.

Itulah episode “Kisah beli susu di indomaret tiap larut malam” yang selalu teringat. Duh, ilfeel banget ngelihatnya. Nggak pantes aja sih, lihat penampilannya seperti itu tapi tingkah lakunya seperti itu.

(maaf jika kata-kata saya sedikit pedas, pahit, atau asam).

No comments:

Post a Comment

Follow Instagramku