Thursday 12 March 2020

Untuk Ibu-Ibu yang Sholat Jamaah Tapi Tidak Mau Merapatkan Shaf: Sholat Sendiri Saja di Rumah

Thursday, March 12, 2020 0 Comments
Sumber Gambar : https://muslimobsession.com/


Sholat berjama’ah memang lebih utama daripada sholat sendirian. Pahalanya 27 derajat.

صَلاَةُ الْجَمَاعَةِ أَفْضَلُ مِنْ صَلاَةِ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً


Shalat jamaah lebih baik 27 derajat dibanding shalat sendirian.” (HR. Bukhari)

Selain mendapat pahala yang lebih banyak, sholat berjamaah di masjid mempunyai banyak keutamaan, diantaranya: setiap kaki melangkah akan menghapus dosa, dan langkah selanjutnya akan mendapat pahala. Menurut saya, sholat berjamaah di masjid juga bisa menjadi media bersosialisasi dengan warga sekitar. Tapi ya jangan gosip juga abis salam. Ibu-ibu nih biasanya hihihi…

Saat sudah kuliah dan kerja merantau di Surabaya, dan pulang ke Lamongan sekitar sebulan sekali, saya niat sholat berjamaah di masjid deket rumah untuk bersosialisasi. Biar warga kampung nggak lupa punya tetangga namanya Dwi :D Di masjid itulah kesempatan saya bertemu dengan tetangga, biasanya waktu buyaran sholat ada tetangga yang nyapa, “Eh…Mbak Dwi di rumah. Pulang kapan, Mbak? Libur ta?”, dan pertanyaan basa-basi lainnya, yang penting bukan basa-basi busuk ya :D

Dari beberapa masjid yang pernah saya gunakan sholat jamaah, ada satu masjid yang membuat saya sangat terkesan. Yaitu Masjid Al-Falah Surabaya. Di masjid Al-Falah ada ‘polisi’nya. Mereka adalah ibu-ibu yang mengatur jamaah agar disiplin dan rapi di dalam masjid. Seperti memperingatkan untuk tidak sholat di depan lemari mukenah, karena ini akan menyulitkan jamaah lain yang ingin mengambil mukenah. Melarang sholat di bagian yang akan dibuat lalu lalang orang, dan mengatur shaf para jamaah ketika iqomat.

Ketika iqomat berkumandang, para ‘polisi’ ini mulai beraksi. Jika barisan depan masih renggang atau kosong  maka ibu-ibu ini menyuruh jamaah untuk mengisinya. Jika shaf kurang rapat, disuruh lebih rapat. Jadi, ibu-ibu ‘polisi’ masjid ini akan takbir belakangan setelah mengatur shaf jamaah. Jadi, saran saya kalau kamu sholat jamaah di masjid Al-Falah dan membawa sajadah, jangan digelar dulu kalau tidak mau sajadah kamu ternyata terpisah dari kamu :D Bawa dulu,karena nanti pasti akan geser-geser sampai rapat, kalau sudah rapat, baru deh gelar. Gituu hehehe…

Naaah…saya ini kesal sekali sama ibu-ibu yang membawa sajadah sangat lebar dan tidak mau merapatkan shaf. Harus berdiri di atas sajadahnya. Delalah jamaah kanan kirinya juga sama membawa sajadah lebar. Duh, itu shaf jadi renggang banget, bisa bayangin kan? Saya mepet ke kanan, yang kiri longgar. Mepet ke kiri, eh yang kanan longgar. Saya narik ibu sebelah saya biar mepet ke saya, eh gak mau dia (padahal aku gak bauk lhoo L )

Bu….kalau nggak mau merapatkan shaf, sholat sendiri saja di rumah…huhu…Padahal kalau sholat berjamaah tuh harus rapat shafnya, biar nggak ada celah setan diantaranya.



Sekian curhatan dari salah satu jamaah perempuan yang sajadahnya lebar-lebar.

Sunday 2 June 2019

Mudik Gratis Berkah Bersama Suara Muslim Surabaya

Sunday, June 02, 2019 0 Comments
Sudah hampir 7 tahun saya merantau ke Surabaya. Sejak 2012 untuk kuliah kemudian lanjut bekerja.

Pulang kampung memang tidak hanya saya alami saat moment lebaran, karena jarak kampung halaman yang tidak terlalu jauh dari kota, sekitar 2 jam saja. Minimal sebulan sekali saya pulang ke Lamongan. 

Tetapi pulang kampung saat moment lebaran tetap terasa lebih istimewa dibanding bulan-bulan biasanya. Jalanan lebih rame, ditempuh dengan berpuasa, membawa barang lebih banyak dari biasanya, dan ada rindu yang ditahan-tahan selama ramadan untuk segera berkumpul dengan keluarga besar.

Biasanya saya menggunakan motor pribadi, tetapi tahun ini ada yang berbeda. Karena berbagai pertimbangan, orang tua melarang saya naik motor sendirian. Kok ya kebetulan saya melihat postingan Mudik Berkah Gratis Suara Muslim Surabaya di instagram.
Mudik Berkah Gratis Suara Muslim Surabaya
Allah itu memang Maha Baik. Dimana ada masalah, disitu ada solusi 😍

Akhirnya saya mendaftarkan diri dan ibu saya ke Studio Suara Muslim Surabaya dengan membawa KTP dan fotokopi KK. Kebetulan Ramadan ini ibuk menemani saya di kosan 😅

Yuuuk Cuss Pulang Kampung
Sabtu pagi (1/6) sekitar pukul 05.30 WIB saya bersiap berangkat menuju lapangan dekat studio Radio Suara Muslim Surabaya.

Udara pagi masih sangat segar. Jalanan masih sepi. Hati berbunga-bunga karena akan segera jumpa kampung halaman.

Lapangan tempat berkumpul sudah ramai dengan orang-orang berwajah perindu kampung halaman. Ada yang duduk di kursi plastik, ada yang berdiri, ada yang bergerombol, ada pula yang sendiri (jomblo kali ya, kasihan)  😂
Wajah Perindu Kampung Halaman
Program ini merupakan kerjasama Dishub Provinsi Jatim dengan Suara Muslim Surabaya. Didukung juga oleh beberapa sponsor, diantaranya YDSF, masjid Al-Falah, Ternaknesia, Lapis Kukus Pakde Bude, Teras Digital Cafe, Griya Alquran, Rabbani, Pegadaian Syariah, Nestle, dan Tea Gerden View.

Pesan untuk Pemudik
Sebelum berangkat, ada sedikit acara. Seperti bagi-bagi doorprize dan sambutan dari Pak Fajar, Sekretaris Yayasan Suara Muslim Wakaf Griya Alquran, dan doa yang dipimpin Ustad Mudzofar Jufri, Dewan Syariah Yayasan Wakaf Griya Alquran.

Ada pesan indah untuk para pemudik (saya lupa ini yang ngomong Pak Fajar atau Ustad Mudzodar Jufri ya, hahaha monmaap daya ingat penulis lemah) 😅

Kurang lebih begini:
Selama perjalanan jangan lupa selalu berdoa. Karena doanya musafir itu mustajabah.

Kalau pulang kampung harus bersyukur dan bahagia.

Kemudian.....
Sayup-sayup saya mendengarnya(padahal mah emang nggak fokus), jadi itu saja yang saya tangkap 😅😅😅

Ada 15 bis dengan tujuan berbagai kota di Jawa Timur. Saya sendiri naik bis H dengan tujuan Tuban. Tetapi saya turun di kecamatan Pucuk-Lamongan.

Busnya nyaman banget. Kita tidak perlu rebutan tempat duduk. Karena masing-masing sudah pegang tiket disertai nomor kursinya. Ditambah lagi penumpang bus khususnya bus saya tidak banyak. Hmmm longgar sekali. Perjalanan Surabaya-Lamongan cuma 1 jam, Gaes. Busnya kenceng tapi nggak berasa. Lembut jalannya. Pakai lotion apa ya (Ini ngomongin apa sih)  😆

Tiket Mudik
Enaknya lagi, musik yang disetel adalah musik religi, Nissa Sabyan. Coba kalau naik bus umum, bisa dipastikan musiknya adalah dangdut dengan penyanyi yang pakai baju kurang bahan. Hmmm... Awalnya yang disetel emang lagu dangdut sih, Via Vallen. Aku udah mbatin, "Lhaaa kok lagunya gitu siiiiih". Dalam hati udah nyinyir abiss... Tapi nggak lama terus diganti lagunya Nissa Sabyan. Wkwk... Panitianya mungkin yang ganti. Hebat banget, bisa dengar suara batinku ya 😅

Dapat bingkisan juga dari Dishub Jatim. Terima kasih yaa Mak Khofifah dan Pak Emil Dardak.

Bingkisan Mudik Gratis Dishub Jatim

Manfaat Program Mudik Gratis
Saya acungi jempol buat para lembaga maupun instansi yang mengadakan program mudik gratis. Sungguh mulia anda-anda semua. Semoga dapat berkah.

Dengan program ini, bisa membantu para pemudik untuk hemat biaya. Seperti kemarin, ada ibu-ibu yang ditanyain host Suara Muslim mengapa ikut mudik gratis, katanya untuk menghemat biaya. Karena kebutuhan lainnya masih banyak. Seperti biaya sekolah anaknya. Huhu aku terharu 😢

Dan juga mengurangi kepadatan pengendara motor di jalanan. Karena memang beresiko tinggi. Apalagi keluarga yang goncengannya overload. Anak sudah tumpuk-tumpuk, ditambah barang pula.

Besok kalau mau balik ke Surabaya ada Bus Arus Balik Gratis lagi nggak ya? 😆 #TUMAN

Pulang Kampung Sesungguhnya
Berbagai perbekalan dibawa para pemudik. Tidak sedikit pula yang membawanya untuk orang-orang di kampung halaman agar mereka bahagia.

Hmmm...

Apa kabar perbekalan untuk pulang ke 'kampung akhirat'?

Kita semua ini milik Allah. Dilepas Allah ke dunia untuk beribadah. Pada masanya nanti akan kembali ke Allah lagi. Orang yang berhasil mengumpulkan perbekalan di dunia dengan amal kebaikan, pasti kembali dengan wajah berseri-seri dan bahagia. Meninggal dunia bukan merupakan musibah. Tetapi kebahagiaan akan bertemu dengan Allah SWT.

Namun bagi orang-orang yang gagal fokus dalam hidupnya, bukannya mengumpulkan amal kebaikan, malah sibuk mengumpulkan maksiat. Maka pulang ke kampung akhirat menjadi musibah baginya. Siksa kubur menanti. Api neraka menyala-nyala siap menyiksa. Menyesal dirinya. Ingin kembali ke dunia untuk melakukan amalan kebaikan.

Sebelum menyesal, sebelum pulang kampung ke akhirat, mari fokus mencari perbekalan untuk pulang ke kampung akhirat. Ada 'kampung surga' dan 'kampung neraka'. Mau pilih mana?

Selamat Idul Fitri.
Taqobballahu minna wa minkum...

Saturday 1 June 2019

Serunya Acara Wardah Ramadan Soiree Surabaya

Saturday, June 01, 2019 3 Comments

Wardah Ramadan Soiree Surabaya
Beberapa waktu lalu (30/5/2019) saya berkesempatan mengikuti acara Wardah Ramadan Soiree Surabaya. Sebelumnya wardah mengadakan challenge di instagram untuk posting foto bersama produk wardah dengan tema caption #SelaluBersyukur. Peserta challenge yang beruntung akan diundang ke acara tersebut. Alhamdulillah saya termasuk yang beruntung.

Mengapa saya antusias mengikuti event wardah? 
Saya ini memang antusias banget dengan challenge-challenge yang diadain wardah. Tidak sekedar memburu hadiahnya, tetapi memang saya cinta banget dengan produk ini. Semacam sudah menjadi brand ambasador tanpa dibayar. Wkwk

Jadi ini postingan di instagram yang saya ikutkan challenge:




Tidak berharap banyak, karena sudah sering gagal di challenge-challenge sebelumnya. Pokoknya ikut aja coba-coba berhadiah. Menang alhamdulillah, nggak menang ya nggak apa-apa. Dan kebetulan nilai yang sedang dikampanyekan wardah oke juga. Dan saya setujuuuu banget. #SelaluBersyukur. Dalam ajaran Islam pun ini juga sangat ditekankan. Jadi saya semangat untuk ikut menyemarakkan #SelaluBersyukur.

Eh ternyata nyantol. Alhamdulillah...

Berlangsungnya Acara Wardah Ramadan Soiree Surabaya


Wardah Ramadan Soiree Surabaya

Wardah Ramadan Soiree digelar di tujuh kota, yaitu Jakarta, Bandung, Jogja, Medan, Makasar, Palembang, dan yang terakhir di Surabaya pada hari Kamis, 30 Mei 2019.

Acara berlangsung di Artap Cafe & Art Galery. Cafenya keren. Nuansanya hangat dan sejuk. Letaknya tidak jauh dari kampus Unair C.

Acara semakin meriah dengan dihadiri bintang tamu cantik, seorang spoke personnya wardah, Mbak Mega Iskanti dari Bandung. Haduuuh....mbaknya cantik abis. Penampilannya simple, tapi elegan. Wardah banget pokoknya.
Berfoto dengan Mbak Mega Iskanti
Selain itu juga dihadiri para beauty influencer Kota Surabaya. Mereka cantik-cantik dan berprestasi. Seperti mbak Rana, berderet-deret prestasinya. Dia adalah Cak & Ning Surabaya 2019, Duta FEB unair 2016, Wisudawan terbaik unair 2019, duta lingkungan unair 2016, Beswan Djarum 33. Wooow...

Memang wardah itu mendapuk perempuan-perempuan berbakat sebagai brand ambasador maupun spoke personnya, tidak hanya sekedar cantik fisik saja. Makanya aku suka banget dengan brand ini, tidak hanya produknya, tetapi juga nilai-nilainya. (hmmm kemakan iklan wkwk).

Dalam acara tersebut ada beauty class, peserta diajarin make up dengan look yang cocok untuk Ramadan. Produk yang dipakai adalah:
- Wardah Everyday BB Cream
- BB Cake Powder
- Cheek and Liptint no. 3 untuk blush-on nya
- Eye shadow seri G dan I
- Eye Liner
- Maskara
- Lipcream No. 3 dan 15

Seluruh peserta dibagi menjadi 11 kelompok. Masing-masing diberi satu pendamping para influencer, termasuk mbak Mega Iskanti. Saya berada di kelompok dua bersama mbak Grensy, dan didampingi oleh mbak Rana.

Mbak Rana gemes banget sama saya yang kurang berani mengoleskan make-up. BB cream kuoles tipis, lipstick tipis, eyeliner tipis, dan nggak mau pakek pensil alis. Wkwk... Maap ye mbak, jadi nggak ada harapan menang. Haha

Iya, jadi nanti penilaiannya itu tiap kelompok, bukan individu. Kelompok yang hasil Makeup-nya sesuai dengan contoh Ramadan Look akan mendapatkan hampers cantik dari wardah.

Dan beneran deh, nggak menang. Hehe nggak apa-apa yaa...

Ada challenge juga untuk posting story di instagram sebanyak-banyaknya saat acara. Story yang paling masiv bakalan dapat hadiah. Makanya saat itu story instagram saya buwanyak. Sampai kayak jahitan. Hehe maap ya followerku.

Pemenang challenge story ternyata mbak Grensy, temen sekelompok makeup ku. Dia berhasil posting story sebanyak 21 story. Maasyaallah unlimited kuota dia. Hahaha...

Dan masih banyak keseruan lainnya.

Setelah buka bersama, Mbak Mega Iskanti sharing tentang #SelaluBersyukur. Hmmm ini saya nggak nyimak banyak sih, soalnya saya tinggal sholat maghrib. Yang berhasil saya tangkap dan ingat, mbak Mega bilang, kurang lebih begini, bahwa apapun yang terjadi dalam hidup kita itu harus disyukuri. Kalau kita melihat postingan kebahagiaan orang lain di instagram, jangan sampai kita iri. Tiap-tiap orang punya masalah. Hanya saja yang diposting cuma kebahagiaan. Seolah-olah hidup orang lain itu tanpa masalah. Dan kenapa kita mendapat musibah/ujian? Yaa itu karena kita kuat. Dan disyukuri saja pasti nanti ada jalan keluarnya.

Seingatku begitu isinya. Hehe...

Bingkisan Cantik dari Wardah
Pulang pulang semua peserta dapat bingkisan cantik. Alhamdulillah banget. Isinya juga lumayan.
Bingkisan cantik dari Wardah

Produk Wardah
Terima kasih wardah. Mau lagi deh diundang ke acaranya. Hehehehe...

Model Dompet Sesuai Kebutuhan Wanita Sepertiku

Saturday, June 01, 2019 0 Comments
Tiap orang sepertinya tidak bisa lepas dari dompet. Hampir semua orang membawanya kemana-mana. Karena fungsinya memang menyimpan barang yang identik untuk dibawa kapan saja, misal uang, KTP, ATM, STNK, hingga kertas-kertas bon.

Model dompet pun beragam. Terutama dompet wanita. Dari yang bentuknya kecil atau besar, bertali atau tanpa tali, dan polos atau motif.

Lalu, dompet seperti apa yang cocok untuk wanita (seperti saya)? Yap, maaf postingan ini sangat subyektif yaa... Jadi postingan ini membahas model dompet yang cocok untuk wanita khususnya buat saya hehe

Sebelumnya, saya akan perkenalkan diri saya dulu. Saya ini tipe orang yang selalu pakai rok atau gamis. Sedangkan rok dan gamis jarang yang ada sakunya tidak seperti celana jeans. Jadi kalau nggak bawa dompet ya nggak bisa bawa apa-apa seperti uang atau hp.

Baik, saya akan mengulas model dompet yang kayak gimana sih yang cocok buat saya? (Padahal nggak ada yang nanyak wkwk)

1. Ukurannya sedang
Saya suka dompet yang ukurannya sedang. Minimal, hp bisa masuk. Ya, hp harus bisa masuk dompet saya. Biar ketika pergi untuk urusan singkat seperti ke warung atau swalayan, saya cukup membawa dompet saja. Tahu sendiri kan, hidup tanpa hp itu bagaikan kembali ke zaman purba. Hoho

Dan juga tidak terlalu besar. Setidaknya tidak terlalu makan tempat untuk dimasukkan ke dalam tas utama.

Tas utama? Itu lhoo kalau kita kerja atau kuliah kan biasanya bawa tas. Yaa tas normal pada umumnya itu. Jadi misal ketika kerja ada keperluan keluar kantor dan tidak perlu membawa barang banyak-banyak, saya cukup membawa dompet saya. Tas utama ditinggal di kantor saja. Biar tidak berat.

2. Bertali
Saya suka dompet yang ada talinya, lebih-lebih yang talinya bisa dilepas pasang. Karena saya adalah anak motor, jadi kemana-mana naik motor. kalau mau pergi ke warung atau swalayan saja saya cukup membawa dompet tanpa harus membawa tas. Dan juga seperti contoh kasus di poin pertama, dompetnya tinggal 'dicangklong' aja, kan ada talinya. Jadi bisa gerak bebas.

3. Pantes dipakai main atau bahkan kondangan
Saya menganut prinsip hidup minimalis (Berusaha sih, kayak yang dikampanyekan Marie Kondo), jadi nggak mau punya barang banyak-banyak. Bakal ruwet sekali hidup ini kalau dihabiskan untuk merawat banyak barang di rumah. Jadi, saya hanya punya satu dompet. Tidak akan beli dompet baru sebelum dompet yang lama rusak. Lagian sepertinya bakal ribet kalau sering gonta-ganti tas/dompet. Ribet mindahin isinya.

Jadi, saya pilih dompet yang modelnya pertengahan, tidak terlalu 'rembes' dan tidak terlalu mewah. Kan nggak lucu kalau saya pergi ke warung penyetan bawanya dompet kelap-kelip berlian. Hehe

4. Berwarna Netral
Biar nggak susah nyocokin dengan warna baju yang sedang dipakai saya suka dompet yang warnanya netral. Warna netral menurut saya itu bisa hitam, navy, atau bangsanya coklat.

Beberapa aktivitas saya yang terdokumentasi saat membawa dompet kesayangan.

Saat main ke rumah ponakan

Dompetnya dibawa ke kondangan juga pantes

Menghadiri wisudaan teman

Nah, sampai sini sudah peka belum? Kalau mau ngasih kado aku dompet, yaa begitu itu model kesukaanku. Wkwkwkwkwkwkwkwk....




Thursday 30 May 2019

[Review Buku] Falsafah Ketuhanan Karya Buya Hamka

Thursday, May 30, 2019 0 Comments
Falsafah Ketuhanan dan Ayat-ayat Semesta
Sumber gambar : Dokumen pribadi

Identitas Buku:
Judul Buku : Falsafah Ketuhanan
Penulis : Buya Hamka
Penerbit : Gema Insani
Jumlah halaman : viii+160
ISBN : 978-602-250-391-0

Buku ini menurut saya terbilang tipis. Meskipun tipis, tetapi isinya berat. Mungkin karena sebelumnya saya terbiasa membaca tulisan Ustad Salim A. Fillah dengan kekhasannya yaitu meskipun non-fiksi tetapi bersastra dan mengalir indah, sehingga ketika pertama kali membaca tulisan Buya Hamka saya merasa kaku dan berat hehe...

Meskipun saya merasa berat, tetap saya baca terus sedikit demi sedikit. Karena saya masih terus penasaran dengan pandangan Buya Hamka mengenai Falsafah Ketuhanan.

Dalam buku ini Buya Hamka mengajak pembaca untuk berpikir dan merenungi tentang keberadaan Allah. Sangat banyak bukti-bukti bahwa Allah itu ada. Bagi yang sudah mengimani bahwa Allah itu ada tanpa mau berpikir dan merenung, setelah membaca buku ini akan semakin yakin dan manggut-manggut meng-iya-kan bahwa Allah itu ada.

Di awal-awal bab Buya Hamka menjabarkan proses perkembangan akal dan pikiran manusia tentang Ketuhanan. Sejak manusia primitif (sederhana) sampai sekarang telah berganti-ganti apa yang dianggap mereka sebagai tuhan. Dari batu, pohon, gunung, rimba, kayu-kayuan, air, ikan, binatang, langit, bumi, matahari, hingga bulan. Hal itu semua yang mereka anggap sebagai tuhan, mempunyai alasan dan ceritanya sendiri-sendiri.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan hasil penyelidikan manusia, seharusnya semakin mendekatkan dan memperkuat keimanan. Bertambah tinggi perjalanan akal, bertambah banyak alat pengetahuan yang dipakai, pada akhirnya bertambah tinggi pulalah martabat iman dan Islam seseorang.

Nabi Muhammad pernah mengatakan:
"Agama ialah akal. Dan tidak ada agama pada orang yang tidak berakal"

Akal manusia memang terbatas terhadap hakikat tuhan. Tetapi melalui buku ini Buya Hamka mampu menyajikan contoh-contoh untuk menerangkan hakikat tuhan.

Buku ini sangat cocok jika disandingkan dengan buku Ayat-Ayat Semesta karya Agus Purwanto, yang menyingkap ayat-ayat dalam Alquran tentang semesta dan jagat raya.

Baca saja dua-duanya, maka keimanan dan kecintaanmu pada Alquran akan semakin mantap. Dan melelehkan hati merenungi keajaiban alam ini yang telah diciptakan Sang Maha Kuasa.

Selamat membaca! 

Tuesday 28 May 2019

Kita Tidak Harus Ikut-ikutan Apa yang Lagi Tren, Kok

Tuesday, May 28, 2019 7 Comments
Sumber gambar : www.freepik.com

Ketika film Avenger: End Game gaungnya riuh banget, saya sempet mikir, "apa cuma aku ya yang nggak tertarik nonton film itu?".  Terbersit pikiran, "Apa aku nggak normal?" :D

Kemudian, saya melihat story instagram pak @alighure, seorang pengusaha jilbab afra dari Bandung, ternyata beliau juga tidak tertarik nonton film tersebut. Merasa bahagia banget, "waaaah....ternyata aku punya temen". Sebenernya nggak punya 'tim tidak menonton avenger' juga nggak apa-apa sih hehe....

Dulu juga, ketika celana kulot lagi hits banget, lihat teman-teman memakainya kok keren yaa... Tapi ya gitu, saya tetep tidak tertarik membelinya. Tetep setia dengan gaya pakaian saya yaitu gamis atau rok biasa.

hehe...

Terus lagi, jilbab antem (anti tembem), semakin kesini semakin banyak model jilbab antem, dan saya nggak bisa ikut-ikutan membelinya. karena memang nggak pantes di wajah. huhu... Disaat semua pada nyari antem, saya cari yang biasa.

Bukan selera mereka buruk dan selera saya lebih bagus, atau selera saya lebih baik dan selera mereka lebih buruk (eh, gimana sih :D). Pokoknya, tidak ada yang salah diantara kami semua. Yang kurang baik adalah yang hanya ikut-ikutan biar ikut keren juga. Yaitu orang yang tidak mempunyai prinsip hidup. Bisanya cuma 'mbebek'. Apalagi sampai dibelain hutang sana-sini biar kelihatan keren karena mengikuti tren. Hmmmm...kasian banget orang tipe gitu.

Teringat dulu waktu saya  kecil, waktu bilang ke bapak, "Bapak, aku pengen tumbas sepatu". Bapakku balik tanya, "Sepatu piye?". kalau saya jawab "Sepatu kayak punya si A", pasti deh bapakku marah. Terus saya nggak dibeliin. Kadang dibeliin tapi sambil diceramahi hehehe... Katanya, "Ojo angger melu tumbas nek koncone tumbas." (Jangan asal ikut-ikutan beli kalau temennya beli barang baru). Jadi bapakku marah bukan karena saya minta beli sepatu, tapi karena saya hanya ngikut-ngikut.

Jadi, kita beli sesuatu itu bukan karena lagi tren, tapi apakah benar memang butuh? Apakah benar kita cocok juga pakai barang yang sedang hits itu? Dan nggak ada salahnya kok tidak ikut tren. Apalagi tren fashion, nggak akan ada habisnya. Tiap waktu tren fashion selalu berubah. Bisa kuwalahan kalau kita selalu mengikuti demi "agar tidak ketinggalan tren".

Saya tuh salut banget dengan Teh Ninih istri Aa Gym, dari zaman dulu banget sampai sekarang, gaya jilbabnya gitu-gitu saja. Padahal model jilbab sudah berganti ratusan ribu kali, Teh Ninih masih istiqomah dengan gaya jilbabnya.

Menjadi orang terasing itu nggak papa kok, beneran, nggak papa 😅 Berbahagialah orang yang terasing. Sabda nabi SAW:


بَدَأَ الإِسْلاَمُ غَرِيبًا وَسَيَعُودُ كَمَا بَدَأَ غَرِيبًا فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ


"Islam datang dalam keadaan yang asing, akan kembali pula dalam keadaan asing, sungguh beruntung orang-orang yang asing."(HR. Muslim)


Disaat malam minggu banyak remaja rame-rame melihat konser musik, tidak apa-apa jika kita memilih pergi ke masjid untuk mendengar kajian.

Disaat tanggal 14 Februari banyak pemuda-pemudia saling memberi coklat tanda kasih sayang katanya, tidak apa-apa kita beli coklat sendiri terus dimakan-makan sendiri, wkwk... Kita hebat telah teguh pendirian tidak ikut merayakan valentine.

Disaat tanggal 1 Januari banyak orang begadang menunggu pesta kembang api menyambut tahun baru katanya, tidak apa-apa kok kita tidur lebih cepat, berselimut hangat. Terus bangun jam 3 dini hari untuk bermunajah padaNya. Sedangkan yang begadang tadi pada mulai tidur, subuhnya telat. Eaaaaa....kasihan banget mereka.

Disaat yang lain selalu merayakan hari ulang tahun mereka, seru-seruan saling mengucapkan "Selamat ulang tahun"...., tiup lilin, kasih kado, tidak apa-apa kok kita nggak mengucapkan ulang tahun, dan tidak apa-apa banget nggak dapat ucapan dan kado di hari tanggal lahir kita.

Hidup itu penuh pilihan, kan? Kita bebas memilih. Asalkan setiap pilihan itu ada dasar kuat. Kita tahu mengapa kita memilih jalan itu. Allah telah membekali manusia berupa akal untuk berpikir, mana yang baik dan mana yang buruk. Mana yang harus diikuti dan mana yang tidak perlu diikuti.

Dan jangan lupa untuk selalu berdoa:


اللهُمَّ أَرِنَا الحَقَّ حَقّاً وَارْزُقْنَا التِبَاعَةَ وَأَرِنَا البَاطِلَ بَاطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ


"Ya Allah tunjukilah kami kebenaran dan berikan kami jalan untuk mengikutinya. Dan tunjukilah kami keburukan dan berikan kami jalan untuk menjauhinya. Dengan rahmatMu wahai yang Maha Pengasih Penyayang."












Saturday 25 May 2019

Palestina Pasti Akan Menang, Pertanyaannya: Dimana peran kita?

Saturday, May 25, 2019 2 Comments

Saya bukan ahli sejarah. Bukan juga jurnalis. Eh tapitapi, di zaman digital gini semua bisa jadi 'jurnalis' loh. Tinggal nulis sendiri, terus dipost di media sosialnya sendiri. Nyebar deh. Asal yang ditulis itu kebenaran ya.

Di postingan kali ini saya mau jadi bagian orang-orang yang me-up-kan kabar tentang Palestina. Karena kabar tentang Palestina tidak disiarkan di media besar di tipi-tipi. Kamu tungguin aja tuh layar tipi, apalagi channel 'metromini',  dari pagi sampek malam nggak akan ada yang nayangin kabar Palestina.  Dan dunia memang tidak ingin mengangkat issue Palestina. Kan saya jadi ikut sedih. Padahal ini issue penting banget.

Nah, minggu lalu (19/5/2019) adalah kedua kalinya saya ikut kajian tentang Palestina yang diadakan komunitas Main ke Masjid. Kajian Minggu lalu bertajuk "The Real Spirit  of Youth" di Masjid Al-Falah Surabaya.  Kajian Palestina yang pertama bertajuk "Freedom of Al-Aqso" pada 12 April 2019 di Masjid Ulul Azmi Kampus Unair.

Kedua kajian tersebut disampaikan oleh ustad Muhammad Husein (nama akun instagramnya @muhammadhusein_gaza). Pantengin saja akun instagramnya, semua postingannya tentang Palestina. Dan berterima kasihlah pada beliau, berkat beliau kita bisa tahu kabar Palestina. Ustad Husein Gaza ini adalah jurnalis lepas asal Indonesia, yang telah tinggal di Gaza sejak tahun 2011-2018. Beliau disana menempuh pendidikan di Fakultas Syariah Universitas Gaza. Dan akhirnya mendapat jodoh perempuan Gaza, maasyaallah.

Oh ya, mengapa saya ikut kajian lagi? Bukannya akan sama saja bahasannya? Iya sama. Tapi saya meyakini, pasti ada yang baru. Dan benar sekali, ada hal-hal yang tidak disampaikan di kajian sebelumnya, lalu saya baru ngeh saat kajian kedua. Intinya, jangan menyepelehkan sebuah tema kajian yang kesannya "hallaaah sudah pernah", karena kalaupun memang sudah pernah, tak ada salahnya sama sekali mendengar ilmu berkali-kali. Dan pertanyaan besarnya, "Apakah sudah diamalkan ilmunya?".

Oke, Kita Langsung ke Isi Kajian Palestina

Tidak akan terjadi hari kiamat sebelum Bumi Palestin merdeka, seperti hadis Rasulullah berikut:

"Belum akan tiba kiamat sehingga kaum muslimin berperang dengan Yahudi. Kaum Muslimin membunuh mereka dan mereka bersembunyi di balik batu dan pohon. Lalu batu dan pohon berkata, Wahai Muslim, wahai 'Abdullah, ini ada Yahudi di belakang saya, mari bunuhlah ia" (HR. Ahmad dalam Musnadnya) 

Mau tidak mau, terpaksa atau tidak terpaksa, Bumi Palestina pasti merdeka. Pertanyaannya, dimana peran kita? Bahkan, membantu Palestina saya rasa tidak disyaratkan harus beragama Islam, syaratnya hanyalah manusia. Karena penindasan yang dilakukan Yahudi kepada warga Palestina sungguh tidak berkeprimanusiaan.

Kita manusia, kan? Dimana hati kita tatkala melihat saudara kita disana sangat menderita dan kita tenang-tenang saja? Harusnya kita sudah di fase kemarahan. Jika sesuatu yang kita sayang dikoyak, diganggu, direnggut oleh orang lain harusnya kita marah kan? Atau jangan-jangan kita tidak sayang? Atau jangan-jangan kita tidak kenal Palestina?

Kalau Begitu, Mari Berkenalan dengan Palestina

Kalau ada Negara-negara dengan julukan negeri kincir angin, negeri kangguru, negeri sakura, negeri pamansam, kalian tahu nggak julukan untuk Palestina? Palestina itu Bumi Para Nabi. Para Nabi, Rekkk... Nabi!!! Masyaallah.

"Apa hebatnya Kangguru? Sakura? Kincir Angin? Dibandingkan Nabi!" Begitu kata Ustad Husein Gaza, pemateri kajian.

Kembali ke Palestina...

Mengapa Palestina disebut Negeri Para Nabi? Karena banyak Nabi-Nabi kita yang telah meninggalkan jejak sejarah disana. Ada yang lahir disana. Ada yang tumbuh disana. Ada yang pindah disana, dan ada yang cuma mampir disana. Seperti Nabi Muhammad dalam peristiwa Isra' Mi'raj. Sebelum naik ke langit ke tujuh, Nabi Muhammad dimampirkan dulu oleh Allah ke Baitul Maqdis (Palestina) dari Masjidil Haram.

Dari masjidil haram ke baitul maqdis, Nabi SAW naik buroq yang kemudian buroqnya diparkir atau diikatkan di suatu tembok. Oleh orang Yahudi, tembok itu disebut tembok ratapan. Kalau kita Umat Islam, nyebutnya tembok buroq ya.

Lalu Nabi Muhammad naik ke langit ke tujuh menggunakan batu. Dan batu tersebut sampai saat ini masih ada di dalam kubah. Oleh karena itu, masjidnya disebut Masjidul Syakhrah atau Dome of The Rock.
Dome of The Rock
Sumber gambar : instagram @masjid_al_aqsa

Selain sebagai Negeri Para Nabi, Palestina mempunyai keistimewaan bagi umat Islam. Mengapa? 

Pertama, Palestina merupakan situs Masjid Al-Aqso yang merupakan kiblat pertama umat Nabi Muhammad SAW. Yaitu Masjid qibli, yang saya lingkari warna hijau.
Masjidil Aqso
Sumber gambar : instagram @masjid_al_aqsa
Mungkin kalian bertanya-tanya, lalu mana yang disebut masjidil aqsa? Masjidil aqsa itu sebuah komplek seluas 144.000 meter (saya lingkari warna merah). Dan di dalamnya ada beberapa masjid.

Kedua, masjid Al-Aqso merupakan masjid ketiga yang mendapat tempat terhormat setelah masjidil haram dan masjid Nabawi. Sholat di masjid Al-Aqso sama dengan sholat 500 kali di masjid biasa.

Ketiga, Palestina adalah bumi yang diberkahi Allah. (Lihat surat Al-Isra':1, Al-Anbiya:70,80, dan As-Saba':18)

Sebenarnya masih banyak lagi keistimewaannya, baca disini saja ya teman-teman hehehe 😅 Keistimewaan Palestina

Tidak inginkah kita kesana? Saya sih, ingin benget-nget-nget. Semoga bisa segera haji/umroh, terus mampir deh kesana. Aamiin... Kalau kata Ustad Heru Kusumahadi saat Kajian Palestina yang pertama, "Azzamkan dalam hidup kita untuk mengunjungi tiga tempat. Yaitu: Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan Masjidil Aqso)".

Makanya, jangan sampai masjidil Aqso ini lepas ke tangan Yahudi, Gengs. Jangan sampai!

Bagaimana Cara Memasuki Palestina dan Jalur Gaza? 

Kalian nggak perlu khawatir kalau mau mengunjungi baitul maqdis. Karena Baitul Maqdis letaknya di tepi barat Palestina. Begitu kata Ustad Husein Gaza. Banyak kok turis-turis yang melancong kesana. Memang disana ada tentara Israel, tapi mereka hanya berjaga. Tidak seberingas di jalur gaza.

Sedangkan yang di jalur gaza ini diblokade. Semua akses ditutup. Tidak sembarangan orang bisa masuk.  Untuk teman-teman Indonesia yang ingin masuk jalur gaza, harus mendapat izin Kedutaan Indonesia untuk Mesir. Kemudian kalau syaratnya terpenuhi, kalian naik pesawat dan mendarat di Mesir. Baru kemudian lewat jalur darat selama 8 jam sampai perbatasan Rafat.

Di Gaza ini wilayahnya hampir sudah tidak layak untuk ditinggali. Listrik disana hanya nyala 2 jam perhari. Air sudah 98% tidak layak pakai. Sedih banget dengernya. Menurut PBB, tahun 2020 diprediksi Wilayah Gaza sudah tidak layak huni. Tahun depan dong 😩 Astaghfirullah.

Bagaimana cara kita membantu Palestina?

Pasti kalian gemes banget ya lihat tentara Israel mendzalimi warga Gaza. Tapi sayangnya, kita bisa apaaaa? 😢

Tenang, menurut Ustad Husein Gaza, teman-teman yang ingin membantu Palestina cukup dengan 3 hal:
1. Berdoa
2. Informasi
Mencari tahu kabar Palestina dan menyebarkannya. Contohnya, kepoin saja akun ustad @muhammadhusein_gaza, lalu repost, biar dunia tidak lupa dengan Palestina. Kalian tahu? Peta Palestina ini hampir hilang dan berganti Israel. 😣
3. Donasi.

Cukup mudah kan? Nggak perlu lah kalian kesana. Karena pasti berat. Pertama dana, kedua kemampuan. Kalau sudah disana, terus kalian mau apa? Plonga-plongo gitu? Persiapannya harus benar-benar matang. Terutama bahasa.

Ustad Husein Gaza ini menyiapkan dirinya sejak kecil untuk bisa pergi kesana. Ceritanya waktu ustad Husen Gaza masih SMP (semoga nggak salah ingat. Kemarin ustadnya cerita waktu kajian), ada syeikh dari Palestina yang berkunjung ke sekolahannya. Sejak saat itu, Ustad Husein kecil bertekad harus bisa kesana dan selalu berdoa, "Ya Allah, jika saya pantas untuk pergi ke Gaza dan menolong mereka. Maka pilihlah aku dan izinkan aku kesana". Dan mulai belajar bahasa arab, kitab kuning, dan kemampuan lainnya.

Btw, aku umur segitu mikir apa ya? Hehe

Kemudian taqdir berkata, ketika Ustad Husein Gaza berusia 21 tahun, ada suatu event atau apa gitu ya, yang memilih pemuda  indonesia untuk disekolahkan (atau jadi relawan gitu ya) ke Gaza. Singkat cerita, ustad Husein Gaza terpilih.

*ustad, kalau sempet baca blog ini, mohon ceritanya diluruskan. Wkwk karena sudah agak-agak lupa dan baru menulisnya hehehehe

Semoga kita menjadi orang yang termasuk sebagai pembebas Al-Aqso. Al-Aqso pasti bebas, Palestina pasti merdeka kok, tapi pertanyaannya, adakah peran kita disana?

Mari segera doakan, bantu lewat informasi, dan ayo berdonasi untuk Palestina.

Banyak channel-channel yang bisa kita percaya untuk menyalurkan bantuan kita kesana.

Ini salah satunya
Sumber gambar : instagram @mainkemasjid
Dan ini adalah dokumentasi penyaluran donasi yang telah dikumpulkan saat kajian Palestina yang pertama di kampus Unair,  lihat, ada logo Main ke Masjid disana:

Sumber gambar : instagram @mainkemasjid

Akhit kata, sekian dari saya. Semoga secuil informasi ini bisa memantik jiwa kita untuk tergerak menjadi pembebas Al-Aqsa. Bagi jomblowati fi sabilillah, postingan ini bisa menjadi penambah kriteria calon suami idaman, yaitu bapak-bapak yang bertekad bersama kita kelak untuk melahirkan generasi pembebas Al-Aqsa. Aamiin hahaha (eh kok ketawa). Aamiin...

Kaliam tahu tidak? Warga Palestina itu sangat berharap pada Indonesia yang akan menjadi pembebas Al-Aqsa. Karena, dari sebuah hadits, diriwayatkan bahwa yang akan menjadi pembebas Al-Aqsa adalah negeri dari timur. Coba kalian cari referensinya. Berdasarkan penafsiran seorang ulama, negeri dari timur itulah Indonesia. Semoga :)


Follow Instagramku