Tuesday 17 December 2013

surat cinta untuk ibu

Tuesday, December 17, 2013 0 Comments
ini bulan Desember kan ya? bentar lagi hari ibu nasional...
mumpung di bulan yang istimewa ini...kupersembahkan surat cinta untuk ibuku tercinta.... 
sebenarnya sih ini dalam rangka lomba menulis surat cinta untuk ibu hehe...
tapi anggap saja ini media untuk menyalurkan perasaan saya pada ibuk. kalau menang kan Alhamdulillah...kalo nggak menang ya ini tetap jadi koleksi tulisan saya. 
surat cinta untuk ibu



 

amplop "lumayan" cantik

Monday 9 December 2013

Putri Muslimah Surabaya 2013 part I “kecantikan sejati”

Monday, December 09, 2013 0 Comments


Judul di atas itu suatu kontes lho, Kawan. Dan saya adalah salah satu pesertanya hihihihi…. (ojo diguyu lho). Sebagai anak yang baik, saya mau berbagi cerita nih.
Acaranya itu dilaksanakan tanggal 1 Desember 2013 untuk tes tulisnya. Sebelum tes tulis ada hijab and beauty class. Disitu para peserta mendapat materi tentang seni melukis wajah alias make-up. Saya yang pada dasarnya emang nggak pernah make-up dan nggak kepikiran sama sekali untuk datang ke acara itu dengan pakaian yang gimana atau yang gimanaaaa gitu, jadi ya datang dengan pakaian standart pakaian kuliah (kuliah PENS pula) terkaget-kaget melihat para peserta yang ada di ruangan menggunakan pakaian yang wah, dengan hijab yang sudah mbulet mbulet di kepala, dan lagi make up mereka yang menor. Diri ini memaksa untuk tetap mengeluarkan aurah PD meskipun kayak orang nyasar gitu. Hihihhi….
Cantik, memang suatu hal yang tidak bisa lepas dari makhluk bernama wanita. Pemateri menyampaikan bahwa symbol kecantikan sejati itu seperti Dewi Saraswati. Dewi ini mempunyai 5 tangan dengan tangan pertama memegang daun lontar, tangan kedua memegang sitar, ketiga memegang bunga, keempat memegang tasbih, dan kelima memegang teratai. Ada arti dari masing-masing itu lho.
1.       Daun lontar melambangkan keterampilan, berwawasan luas, dan berpikir positif.
2.       Sitar melambangkan bahwa wanita itu harus menjaga tutur kata dalam bergaul dan bisa mengontrol emosi.
3.       Bunga melambangkan bahwa wanita itu harus merawat diri dan berpenampilan menarik. Menarik itu bukan berarti mewah, mahal, ataupun menor. Kalo menurutku sih cukup rapi, bersih, dan sesuai aja. Maksudnya rapi itu mbokyo baju jangan sampai lecek kayak gombal. Bersih itu ya jangan pakek baju yang sudah seminggu nggak dicuci. Dan sesuai itu maksudnya seharusnya pakek ukuran S tapi pakek ukuran L, atau sebaliknya, dijamin deh nggak bakalan sedap dipandang mata.
4.       Tasbih melambangkan keimanan, ketaqwaan, dan jiwa yang bersih. Jadi, secantik apapun wanita tapi tidak mempunyai keimanan, ketaqwaan dan jiwa yang bersih tak jamin bandrolnya NOL, tak berharga gitu, Ladies.
5.       Teratai mempunyai arti bahwa wanita itu juga harus bisa menyesuaikan diri. Tetap menjaga kodrat sebagai wanita. Kan ada ayatnya, bahwa kita (wanita) tidak boleh menyerupai laki-laki.
Oke ladies, itulah pengalaman saya mengikuti beauty class.
Oh iya, di akhir acara ada jargon untuk kita-kita para wanita lho. Gini bunyinya “hari ini saya cantik, besok saya cantik, dan seterusnya saya cantik”…. *plokplokplokplok (tepuk tangan untuk kita semua)

Saturday 5 October 2013

SEBUAH PERTANGGUNGJAWABAN

Saturday, October 05, 2013 0 Comments


Sebenarnya yang mau saya beberkan kali ini sedikit basi sih, tapi gak papalah ya, teman. Baca saja. Setelah paham (gak paham juga gakpapa) langsung tutup blog saya.
          Jadi, berikut ini adalah cerita masa MTs (SMP) saya dulu. Saat masih kelas 7, ada kegiatan PORSENI (Pekan Olahraga dan Seni) sekabupaten Lamongan. Pihak sekolah mengadakan seleksi untuk tiap cabang olahraga dan seni. Saya sendiri tertarik untuk cabang Bulutangkis. Ternyata yang tertarik pada bulutangkis buaaanyak. Usaha keras harus saya lakukan biar lolos seleksi. Oh gag keras keras amat seh, cuma sedikit melemaskan otot dengan main bulutangkis sama adek di halaman rumah, hehehe…
Mungkin rezekiku bukan di cabang bulutangkis kali ya, saya nggak lolos seleksi, kawaaan,hikz hikz hikz. Tapiii…Dwi Putri Miftahus Sa’adah tetap berangkat PORSENI lhoo….kok bisa?  Ya bisa dong, Meskipun nggak begitu jago main tenis meja, dan berhubung cewek yang bisa tenis meja di sekolahku sangat minim, jadi saya dipercaya oleh sekolah untuk bermain tenis meja ganda putri.
Waktu itu kegiatan PORSENI sekabupaten Lamongan bertempat di MAN 1 LAMONGAN. saya dan teman saya, Ul’um, menunggu di ruang pertandingan tenis meja. Sedangkan teman-teman yang lain ke arena pertandingan masing-masing. Waktu itu tenis meja tunggal lebih dulu dilaksanakan. Dan sekolahku kurang beruntung di cabang tenis meja tunggal. Saya dan teman saya menunggu waktu untuk bermain tenis meja ganda putri. Sudah nunggu lama nggak mulai-mulai juga. Ternyata, yang daftar tenis meja ganda putri HANYA dari SEKOLAH SAYA. Jadi kesimpulannya, SAYA MENANG TANPA LAWAN. Haruskah bangga? Tidak usahlah. Yang saya banggakan saat itu, teman-teman mendapat juara di bidang bulutangkis, lari jarak pendek, dan lari jarak …. (ah lupa).
          Berhubung saya menang tanpa lawan, saya tidak diberi piagam oleh pihak penyelenggara. Tapi, kepala sekolah saya memperjuangkan agar saya mendapat piagam. Alasannya ya karena memang ada kategori lomba tenis meja ganda putri. Dan akhirnya saya mendapat piagam sebagai juara 1 tenis meja,hahaha… dan berhak untuk mewakili kabupaten Lamongan untuk bertanding tenis meja pada PORSENI sejatim yang waktu itu diadakan di Malang. Senengnya bertemu atlit sejatim, dapat teman baru, hebat-hebat pula.
Dan lagi-lagi, Allah maha penolong sekali bagi hambanya. Waktu pendaftaran masuk SMA danem saya sangat sangat minim,ya,minim sekali. Waktu itu saya masih culun culunnya jadi anak, nggak pernah megang hp, ngerjain soal UAN ya sebisanya. Walhasil danem Cuma 37.15, padahal saat itu danem tertinggi 40.00, meeeeeen… Alhamdulillah saya tertolong oleh piagam juara 1 tadi, ya meskipun itu didapat tanpa lawan, tapi kan tetap halal kan yaaa…hehehe.
Dari cerita itu, saya ingin sekali benar-benar bisa main tenis meja. Selama 3 tahun lebih nggak pernah main tenis meja itu rasanya sudah awalnya nggak bisa bisa amat, sekarang nggak bisa beneran. Mumpung ya, mumpung masih muda hehehe sebagai pertanggungjawaban atas piagam JUARA 1 itu saya ikut UKM tenis meja di kampus. Hehehe…. mas yang ngajarin saya, mohon kesabarannya dalam melatih saya ya.

Tuesday 24 September 2013

AIR RINDU

Tuesday, September 24, 2013 0 Comments
sungguh berat mengungkapkannya.
tapi ya ingin sekali diungkapkan.
rasanya itu sudah membuncah-buncah.
kau tahu, betapa rindunya aku?
tahukah pikiran ini penuh dengan bayanganmu?
sakit sekali, sungguh sakit menahan rindu.
sesak di dada.
air mata pun seperti memberontak ingin menetes.
dan ini adalah air rindu.
rindu menanti usapan darimu.

Wednesday 31 July 2013

Soal “Sensasi Ramadhan”

Wednesday, July 31, 2013 0 Comments

Teringat saat awal Ramadhan berada di perantauan. Jadwal UAS yang kurang bersahabat menyebabkan saya menjalani awal Ramadhan berada jauh dari keluarga, jauh dari tetangga, jauh dari masjid Al-Falah, jauh dari jembatan Laren, hahaha (apa hubungannya dengan jembatan?). Saat itu yang saya rasakan adalah se-pi. Merasa ramadhan kali ini kurang bersensasi.
Setelah UAS berakhir, bahagia sangat bisa pulang. Buka bersama keluarga, ngrumpi dengan tetangga, taraweh di masjid Al-Falah, dan jalan-jalan sore dengan Bapak melewati jembatan Laren yang subhanallah kiri kanan jembatan penuh dengan lautan manusia sedang menunggu waktu berbuka. Entah apa yang mereka nikmati di jembatan. Apakah aliran sungainya? (padahal ya menurutku biasa saja tuh alirannya), ataukah bentangan pohon yang hijau di tepian sungai? ( menurutku juga nggak banyak-banyak amat hijaunya), atau juga lalu lalang kendaraannya (nah ini malah nggak ada bagus-bagusnya), tapi yang jelas tidak ada potongan wajah suram dan muram di wajah mereka. (baru terjawab kan hubungannya Ramadhan dengan jembatan). Dan itu semua tidak ada di Surabaya, sedih kan?
Sayangnya, saya tidak bisa berlama-lama dengan itu semua. Tugas dan tanggung jawab mengharuskan saya untuk segera balik ke Surabaya. oke, saya sepertinya sedang dalam proses belajar ikhlas. Ikhlas menjalani puasa di perantauan. *keep smile….
Satu minggu pertama masih terasa berat, rasanya benar-benar ingin pulang. Apalagi pas sabtu minggu, suasana kos yang mencengkam, sepi banget semakin mendukung hasrat ingin pulang.
Setelah satu minggu lebih berjalan, semua berbeda. Setiap hari ke kampus dan bertemu teman-teman. Saling kerja sama, bertukar pikiran, lempar banyolan, ketawa ketiwi dan ini membuatku mulai masuk ke zona nyaman.
Kalau direnungi seh, nikmat juga menjalani Ramadhan di kampus dengan segala aktivitas positif. Yang ada itu tiba-tiba “eh sudah maghrib”. Nggak kalah menariknya itu, pergi ke masjid bareng-bareng dan Alhamdulillah dapat nasi kotakan buat berbuka. Hahahaha…*ngirit ala anak kosan.
Oh iya, sempet ke SLB urusan PKM. Melihat adek-adek belajar dengan keterbatasannya membuatku sangat bersyukur mempunyai pendengaran dan bisa berbicara dengan normal. Sudah seharusnya saya menjalani kuliah ini dengan semangat juga, nggak mau kalah dengan mereka.
Sempat juga berbuka puasa bersama anak-anak yatim. Merasa menjadi anak yang jauh lebih beruntung dari mereka. Alhamdulillah keluarga saya masih lengkap, mendapat fasilitas dari orang tua yang mungkin sangat susah mereka dapatkan, dan sudah sewajibnya saya berbakti kepada orang tua. WAJIB!!!
Lumayan banyak kan yang saya dapatkan selama berRamadhan di Surabaya. ternyata Ramadhan di Surabaya tidak ada sensasinya itu salah besar. Tuh banyak sekali yang saya dapatkan. Ya itulah sensasi Ramadhan ala mahasiswa sok sibuk seperti saya ini, hihihi….
Hmmm…begini ya pemirsa,  Menjadi seorang muslim itu seharusnya merasa senang saat Ramadhan tiba. Menjadi seorang muslim itu dimanapun posisinya seharusnya merasakan sensasi Ramadhan. Dan menjadi seorang muslim itu sewajibnya menjalankan puasa Ramadhan. Hahaha setuju kaaaan?

Saturday 20 July 2013

HANYA JADI ORANG RATA-RATA

Saturday, July 20, 2013 1 Comments
Ciyeeee yang lagi kesepian di kos *sorakin diri-sendiri.
daripada bengong nih ya, mending saya meluapkan semua kata-kata yang terangkai menjadi kalimat kemudian paragraph yang dari kemaren masih tersimpan di dalam otak.
Hmmm begini, saya punya teman. Menurut saya, dia jago design. Pas buyar kuliah, dosen saya butuh bantuan untuk membuat poster suatu event di kampus saya. “siapa disini yang bisa buat poster?”. Kompak banget seisi kelas hanya nyebut satu nama. Ternyata nggak hanya menurut saya, tapi menurut public.
Setelah membaca buku “7 keajaiban rezeki” ditambah lagi setelah kejadian itu, saya bisa menyimpulkan bahwa kekuatan teman saya berada dalam bidang design. Lalu pertanyaan yang muncul, “dimanakah kekuatan saya?”. Sayangnya, saya tidak bisa menjawab pertanyaan yang bahkan pertanyaan itu saya sendiri yang buat, *miris sekali.
menurut Ippo santosa nih ya, penulis buku “7 keajaiban Rezeki”, untuk menjadi seorang pemenang, yang harus dititikberatkan adalah meningkatkan kekuatan, bukan memperbaiki kelemahan. Karena, kalau meningkatkan kekuatan anda akan jadi orang di atas rata-rata. Tetapi kalau anda memperbaiki kelemahan, anda hanya jadi orang rata-rata. Setujukah anda dengan Ippo Santosa? Kalau saya sih setuju.
Saya mencoba bertanya pada teman saya, Farah. “apa sih kekuatan saya?”. Katanya “kamu itu lucu wik. menarik”. Terbelalak mendengar jawaban teman saya, karena itu diluar predikisi saya. Lha masak saya harus jadi pelawak?hahahahahaha…
Kata teman saya, saya harus focus pada satu atau dua hal yang saya minati saja. Mungkin itu akan jadi kekuatan saya. Lha masalahnya, apa yang saya minati sampai detik ini pun masih ngambang-ngambang, banyak hal yang saya MINATI, tapi nggak ada hal yang saya MUINATI.
Bener sih kata teman saya. Mirip-mirip sama yang ditulis Ippo Santosa dalam buku “7 keajaiban Rezeki”. Berikut beberapa pertanyaan untuk menggali kekuatan:
1.     Apakah yang paling anda minati?
2.     Apakah yang paling anda kuasai?
3.     Apakah sesuatu yang anda minati dan kuasai itu menghasilkan?
4.     Apakah sesuatu yang anda minati dan kuasai itu membahagiakan?
5.     Apakah sesuai dengan persepsi public terhadap anda?
Nah, kalau anda bisa menjawab semua pertanyaan itu, berarti anda beruntung, anda telah mempunyai kekuatan. Sayangnya, saya belum bisa juga menjawabnya. *nangis meronta-ronta.
Lagi-lagi saya harus membongkar aib saya di blog  yah hahaha… *nyengir.
Oalaaah….yang saya minati kan banyak, apakah saya ini anak multitallent? Hahahahah *menghibur diri sendiri.

*terima kasih untuk orang yang sudah memberi buku "7 keajaiban rezeki" pada saya...

Tuesday 16 July 2013

kini kumengerti,Bapak

Tuesday, July 16, 2013 0 Comments


Kebiasaan menunda-nunda pekerjaan itu benar-benar harus dilenyapkan. Toh ini juga ada ayatnya, al-asr (demi masa). Memang yah manusia, apa harus nunggu disentil dulu baru bertindak?
berikut akan sedikit saya beberkan pengalaman buruk saya yang mungkin bisa jadi pelajaran berharga bagi anda. Meskipun ini sedikit membongkar aib saya, hihihi….
Ceritanya begini,
Berawal pengen taraweh di tempat yang berbeda dari biasanya, saya dan mbak kos berangkat taraweh ke masjid manarul ITS naik sepeda motor saya. Di tengah perjalanan, dan pas di tengah jalan, sepeda motor saya berhenti dengan tidak wajar. Bayangkan! PAS DI TENGAH JALAN meeen. Untung malaikat ijroil sedang tidak berada di TKP, Alhamdulillah saya masih selamat dari ancaman mobil-mobil yang melaju di belakang saya. Sepeda motor di majuin nggak bisa, dimundurin juga nggak bisa. Ya salam ternyata rantenya nyelip dan putus. Dari kemaren memang longgar. Sudah tahu longgar mbok ya segera diservickan, eh namanya manusia yang kurang menghargai waktu ya, malah menunda-nunda. “besok siang saja”. Besok siangnya, “ah besok pulang UAS aja”, pas pulang UAS, “besok aja pas ngganggur”, padahal ya banyak nganggurnya sih. Lagi-lagi, ah manusia.
Sampai-sampai ada malaikat tanpa sayap, dua orang pemuda tak dikenal yang mau berbaik hati pada kami. Memindahkan sepeda motor ke tepi dan mengeluarkan rante yang nyelip. Setelah diskusi sebentar, akhirnya saya dipinjemi sepeda motor pemuda itu untuk membeli rante dan masnya menyanggupi untuk memasangkan rante baru. Saya dan mbak kos menyusuri sepanjang jalan mulyosari sampai ujung tapi nggak nemu toko yang jual rante sepeda motor yang masih buka. Ya sudah, memang nasib. Kuputuskan untu kembali ke TKP.
Saat perjalanan kembali ke TKP, ini otak sepertinya baru berfungsi. Bodohnya diriku begitu mudahnya melepas sepeda motor pada orang yang nggak dikenal. Gimana kalo sepedaku dibawa kabur. Toh yang rusak Cuma rante. Ini sepeda masnya yang tak bawa juga jauh lebih buruk dari sepedaku, belum tentu juga punya masnya sendiri. Haduh ya Allah…deg deg deg ini rasanya.
Pas sampai, melihat masnya duduk termenung menunggu kedatanganku itu rasanya subhanallah dan alhamdulilah sangat. Baik sekali orang ini. Membuatku menyesal telah bersu’udzan pada masnya tadi. ingin memberi sedikit imbalan pada masnya atas perlakuan baiknya, tapi lagi-lagi masnya baik sekali tidak menerima pemberianku.
Setelah kejadian ini, aku telfon bapak dan bercerita pada bapak. Haduhh malah ditertawakan sama bapak. Untung saja pemuda itu benar-benar orang baik dan tidak membawa kabur sepeda motorku. Hidup ini memang keras, jarang sekali bertemu dengan orang baik, apalagi di kota besar seperti Surabaya.
Hehe…kini ku mengerti, Bapak. Untuk anak ceroboh seperti aku ini pantas dibawain sepeda jelek-jelek saja. Untung saja yang tak bawa nggak sepeda motor baru.hahaha
Ya, begitulah cerita kecerobohan saya.
Pelajaran bagi anda, jangan suka nunda-nunda pekerjaan. Kasih tuh perhatian lebih untuk kendaraan anda haha. Dan jangan mudah percaya sama orang asing. Ya untungnya sih nasib saya pas bejo bertemu dengan pemuda baik itu. Di lain cerita, orang yang bernasib mirip dengan saya, sepedanya dibawa kabur sama orang yang sok baik menolongnya (kalau ini cerita dari bapak saya) hehee….
Sekiaaaaaan…

Follow Instagramku