Sunday 28 December 2014

# Opini

SURAT (SEHARUSNYA) UNTUKMU

Sebelumnya, aku minta maaf jika tulisan ini (masih) tentangmu. Aku pamit sebentar dari tugas-tugas kuliah yang menungguku. Aku ingin bicara sedikit tentang sesuatu.

semoga bisa lebih belajar untuk memantaskan diri, agar dapat jodoh yang pantas, pintar menjaga diri, jadi teman dunia dan akhirat. amin”.

Aku tanpa sengaja membaca tulisanmu itu, mas. Sedikit sih, tapi lumayan ‘nonjok’ di hati. Tapi ketahuilah, aku turut ‘mengamini’ harapanmu dalam tulisan itu. Sekali lagi aku minta maaf karena sempat membuatmu menunggu. Menunggu seorang gadis yang entah kapan diizinkan oleh sang bapaknya untuk bersanding denganmu, hingga kamu mundur teratur, halus, kemudian membuatkuu......jatuh. Tapi aku bahagia. Ini jatuh yang benar-benar membuatku luruh. Menyadarkanku bahwa aku telah tidak meletakkan cinta Allah di nomor satu. Ya Allah...ampuni aku.


Mas, aku maklumi keputusanmu. Kamu lelaki baik yang sudah memberi pelajaran dan pernah memberi harapan banyak padaku. Menyadarkan bahwa aku masih perlu banyak belajar akan banyak hal. Salah satunya memantaskan diri. Sepertinya aku memang tidak pantas untukmu. Aku masih seperti anak kecil, yang emosinya masih labil, sering membuatmu bingung, dan....dan kelabilan-kelabilan yang lain. Aku hanya bocah dengan banyak teman pria (meskipun aku tidak pernah bersentuhan dengan mereka), kurasa itu sudah cukup tidak pantas, aku jadi malu jika aku bersanding denganmu. Mas, aku hanya adek kelasmu sekarang, adek kelas yang berani-beraninya mengambil hati kakak kelas. Kamu dulu khilaf kah? Hmmm.... Semoga kamu lekas menemukan pasangan yang menurutmu pintar menjaga diri, yang bisa menjadi teman dunia dan akhiratmu nanti. Maukah kamu berdoa pula untukku?

Allah, tuntun aku agar niat memperbaiki diri ini hanya untukMu. Jodoh, aah itu urusanMu, ya Allah. Aku pasrah. Bukankah Engkau akan menyandingkan perempuan baik untuk lelaki baik? Jodoh baik, kuharap itu hanya bonus dariMu. Allah, aku percaya bahwa rencanamu akan sangat indah. Kuharap aku bisa bersabar.

Mas, tetaplah menjadi lelaki baik. Pasti teman hidupmu akan senang bersanding denganmu nanti. Kurasa kamu sudah tidak perlu diragukan lagi untuk meminta anak gadis orang. Sedangkan aku? Sudahlah...aku masih terus dan terus belajar.

Mas, Mungkin kamu sudah jarang bahkan sudah tidak pernah menjenguk blogku. Tapi jika kamu ‘nyasar’ ke alamat ini, terima kasih jika kamu berkenan membacanya.

9 comments:

Follow Instagramku