Setelah
berjam-jam di perjalanan terpapar sinar matahari, kemudian terguyur hujan,
sesekali kena macet, debu dan polusi akan terbayar lunas dan semua itu akan
terlupakan ketika kita sudah sampai di sendang biru. Lautnya yang biru banget,
berbatasan dengan pulau sempu yang hijau, dan langit yang cerah menghasilkan
paduan warna yang sangat eksotis.
sendang biru |
medan berlumpur di pulau sempu |
Untuk mencapai pulau sempu kita naik perahu dari
sendang biru sekitar 15 menit (kalau tidak salah). Tarif perahu untuk PP(Pulang-pergi)
sekitar Rp 130000. Satu perahu berkapasitas bisa sampai 10 orang. Jangan lupa
minta nomer hp si pengantar, karena untuk kita mintai jemput ketika kita mau
pulang.
menyeberangi ke pulau sempu |
Bagi
yang sudah terbiasa jalan kaki dan fisiknya kuat, berjalan kaki ke segara anakan
bisa hanya 1,5-2 jam. tapi karena saya dan teman-teman apalagi yang cewek
fisiknya belum terbiasa berjalan jauh, apalagi dengan beban berat di punggung,
membutuhkan waktu sampai 3 jam. saran saya, menyeberangnya jangan terlalu sore,
takutnya terjadi seperti kami. Sampai gelap masih berada di dalam hutan. Gelap
dan mengerikan. Saya sampai merangkak-rangkak dan meraba-raba entah itu ranting
atau akar-akar pohon yang menjulur untuk saya pegangi agar tidak terjatuh. Oh iya,
pakai pakaian yang ringan dan rileks, jangan jeans. Lebih baik training, dan
kaos oblong biasa saja. Tidak usah membawa banyak pakaian ke pulau sempu, cukup
1 saja. Disana tidak ada toilet, dipastikan tidak bisa mandi juga. Jadi lebih
baik barang-barangnya ditinggal di Sendang biru. Usahakan semua bawaan bisa
masuk tas. Ini akan mempermudah jalan kita. Terutama makanan, karena di dalam
hutan banyak monyet yang siap menerkam makanan yang kita bawa. Seperti pengalaman kita. Kita kecolongan
roti dua kali oleh penghuni pulau Sempu itu.
Karena kita terlalu lama di dalam
hutan, sampai di segara anakan yang kita lihat hanyalah gelap. Seharusnya melihat
sunset di segara anakan bisa menjadi suguhan yang sangat menarik dipulau Sempu,
katanya. Ya sudahlah, kita belum beruntung. Kita segera membersihkan
lumpur-lumpur yang melekat di badan, membangun tenda, ganti baju dan memasak
mie. Kita sangat kelaparaaaaan dan kecapekan. Tidur di pantai dengan
menggunakan tenda sambil mendengarkan ombak yang bergemeruh dari samudera
adalah pengalaman yang hmmmmmmm banget buat saya. tak terlupakan. Benar-benar
menyatu dengan alam.
Paginya, yang kita lihat seperti ini
bro, baguuuuus... ini adalah segara anakan. Jadi air ini merupakan cipratan dari ombak samudra hindia dan
terperangkap diantara pulau-pulau kecil yang mengelilinginya. Airnya tenang,
warnanya hijau bening, pasirnya bersih, eksotis.
segara anakan |
segara anakan |
Kalau
kita naik bebatuan dan melihat segara anakan dari atas akan seperti ini. Elok nian,
bung.
camp di pantai segara anakan |
Dari
sini kita juga bisa melihat laut lepas, samudera hindia yang ombaknya besar dan
biruruuuu airnya.
ombak samudera hinida |
Rencana
kita yang akan mendiami pulau sempu selama dua malam dibatalkan. Karena persediaan
air kita yang terbatas. Jadi kita putuskan siangnya untuk kembali ke Sendang
biru. jangan lupa sampah-sampahnya dibawa pulang yaaa. Jangan meninggalkan
kotoran di pulau yang indah ini. Sayangi alam kita, bro.
Kita
bermalam di Sendang biru untuk beristirahat dan pulang keesokan harinya. Destinasi
wisata kita selanjutnya adalah Gua cina.
Samudera hinida itu dimana kak?
ReplyDeletewah iyaa maaf, kakaakk... typo hihi...
Deletewah typo paling, nyokmee -_-
ReplyDeletewah sempu, hehe
ReplyDeleteeh katanya Sempu itu masuk Cagar Alam ya?
iya, kakak...kata tour guidenya kemaren juga gitu. sempu masuk cagar alam :3
Deletehehe tapi udah tau juga kan kalo Cagar Alam itu nggak boleh dikunjungi? :D
DeleteKeren, Pe, masukin list liburan deh :D
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
Delete