Foto bersama Farah di museum House Of Sampoerna |
Sudah berminggu-minggu kami merencanakan akan pergi ke kediri. Sebenarnya sejak bulan Desember saya ingin pergi ke Kediri. Entah, saya juga bingung apa yang akan saya cari disana. Cuma pengen foto di Gumul, eyalah heemmm nggak penting banget kan kalau dipikir-pikir? Nggak tahulah bro pengen aja hihi...
waktu
libur natal, temen saya, Farah, berencana pergi jalan-jelan ke Kediri, tahu
kalau saya juga pengen maen kesana akhirnya dia mengajak saya. Tetapi saya
terhalang oleh perizinan dari ibuk huhuhu akhirnya saya batal berangkat. Kalau
ibuk sudah berkata “tidak”, saya nurut saja. Saya tidak meneruskan izin ke
bapak.
Bulan
Februari Farah berencana maen ke Nganjuk, ke rumah neneknya. Dan mencoba
mengajak saya lagi. Barangkali bisa ke Kediri juga. Karena dulu izin ibuk tidak
boleh, maka untuk kali ini saya coba minta izin ke Bapak hahaha. Penasaran aja
sih gimana pendapat bapak kalau saya bepergian. Ternyata Bapak berkata ‘iya’,
kalau bapak iya biasanya ibuk ikut aja hahaha. Yap, izin langsung saya
kantongi. Begitu mudah. Tiket kereta api langsung dipesan, tinggal nunggu waktu
berangkat saja.
Pada
bulan januari ada kabar bahwa sidang KP diperkirakan dilaksanakan tanggal 4-6 Februari.
Sedangkan jadwal keberangkatan kereta api yang akan kita tumpangi adalah jumat,
6 Februari pukul 10.30 WIB. Sempat khawatir sih, khawatir kita mendapat jadwal
sidang di hari Jumat. Tapi beruntung, sidang KP jadwalnya dipercepat, akhirnya
kita tidak khawatir. Sip, beres. Tinggal nunggu waktu keberangkatan. Tidak ada
yang dikhawatirkan lagi.
Dan
yaaah kita sebagai manusia hanya bisa
merencanakan, tetap Allah lah yang akan menentukan. Dalam waktu dekat keberangkatan
Farah mendadak jatuh sakit. Waktu yang seharusnya kami sudah duduk di dalam
kereta api berganti jadi saya duduk di rumah sakit, menjenguk Farah yang sedang
sakit. Hmmm...tapi saya ikhlas saja. Tidak ada yang harus disalahkan. Kita harus mempunyai pemahaman yang baik
untuk bisa ikhlas. Sakit itu datangnya juga dari Allah, pasti dibalik itu
semua tersimpan banyak hikmah. Hikmahnya, saya mendapat peringatan dari
sakitnya Farah agar saya makan teratur dan banyak minum air putih. Saya bisa
pulang kampung ke Lamongan, menjenguk orang tua dan keluarga. Bisa maen sama
ponakan juga. Dan siapa tahu jika saya berangkat akan ada marabahaya yang
menghampiri kami di perjalanan, siapa tahuu... kita tetap harus berhusnudzan pada Allah.
Di
hari lain saya bertemu dengan Fani, teman saya sejurusan tapi beda kelas. Kami
duduk santai menunggu dosen sambil ngobrol-ngobrol. Obrolan kita sampai pada
topik liburan. Saya tiba-tiba diajak untuk gabung liburan bersama kelasnya Fani
ke Sempu. Saya izin ibuk dulu, dan ibuk nyuruh untuk izin bapak. Ini adalah
pertanda bagus. Berarti ibuk ‘iya’, tapi ‘iya’nya ragu. Masih meminta keputusan
bapak. Kemudian saya izin bapak, dan bapak mengiyakan saja. Yeeeah akhirnya
saya boleh berangkat liburan. Tahu-tahu besoknya saya sudah ada di Sempu. Sudah
melihat segara anakan yang luar biasa indahnya, subhanallah...(mau tahu
pengalaman saya ke Pulau Sempu? baca saja LIBURAN SERU KEPULAU SEMPU
Mungkin
seperti itulah jodoh, sesuka dan sekuat apapun usaha kita mendekat tapi
kalau Allah tidak berkehendak ya nggak bakalan jadi. Mau sebiasa apapun tapi
jika Allah ridlo ya pasti jadi. Kata masgun, Jika Tuhan menghendaki sebuah pertemuan, bagaimanapun caranya pasti
terjadi kan? Dan bukan berarti kita pasrah saja. Kita tetep berusaha,
merencanakan keberangkatan dan mencari tiket kereta api. Saya tidak jadi ke
Gumul tapi saya mendapat hal yang jauh lebih indah, pulau Sempu, meeeeen...
terima kasih ya Allah. Engkau memberikanku kesempatan untuk mengunjungi belahan
bumiMu yang indah disana. Memandang lautmu yang luar biasa cantiknya. Harapan
kita pada Allah akan selalu dijawab dengan “ya”. Ya, dikabulkan. Ya, nanti. Ya,
dengan yang lain yang lebih baik.
Apapun yang
kalian lakukan, mintalah restu dari orang tua. Hal itu akan mempermudah jalan
kita.
Allah
mempertemukan kita pada seseorang dan suatu kejadian, pasti menyimpan banyak
maksud yang perlu kita renungi hikmahnya.
Berhusnudzan kepada
Allah tidak ada tidak baiknya untuk kita.
mba farah sakit apa mba?
ReplyDeletediare ol.
DeleteLoh mbak, suka nulis toh ? :D
ReplyDeleteyaaa begitulah, kak prismaaa :3 kamu suka nulis juga ya? :D
DeleteTerkadang sih, hehe
Deletelanjutkan daaah :D
DeleteOk, lanjut terus juga nulisnya :D
Deleteok, kak :3
Delete