Siapa
bilang perjuangan itu harus memakai pedang, tembak, atau bom? Siapa bilang
perjuangan sudah berakhir pada 17 agustus 1945? Siapa bilang perjuangan itu
selalu berlumuran darah?
Pagi ini saya datang ke kampus, dengan
tujuan mengikuti pembukaan monev PKM dari DIKTI. Ini juga perjuangan loh,
berjuang melawan rasa ngantuk hehehe.... (ceritanya melek jam setengah 8, baca
pesan disuruh hadir pembukaan monev jam 8), kebayang kan beratnya? *Ya sudah kalau tidak mau membayangkan
Pagi ini kampus rame bingits. Di parkiran
terlihat ada bus kampus lain juga, karena beberapa kampus monev PKM-nya
dilaksanakan di kampus PENS. Mahasiswa-mahasiswa tersebut berpakaian rapi, memakai
jas almamater kebanggaan mereka, ya, mereka akan berjuang memperjuangkan
karyanya untuk maju ke PIMNAS (Pekan Illmiah Mahasiswa Nasional).
Perjalananku melawan rasa ngantuk
tidak berhenti sampai parkiran *ya iya
lah... saya terus berjalan menuju gedung teater tempat pembukaan monev
dilaksanakan. Saya melihat beberapa kakak kelas sedang memakai baju hitam
putih, saya yakin mereka tidak sedang menawarkan barang alias sales hihi... ya
saya tahu, hari ini ada sidang PA (proyek Akhir). Mereka sedang memperjuangkan
kelulusan mereka. Hmmmm jadi ingat tahun
lalu ikut-ikut deg-degan gara-gara sidang ini hehe... melihat mereka, saya jadi kepikiran 2 tahun lagi apa ya yang akan saya persembahkan untuk
orang tua dan dosen-dosen saya demi kelulusan saya? bahkan sampai sekarang pun
saya belum menemukan ide-ide untuk itu. Saya belum menemukan minat yang tinggi
pada salah satu bidang. *sediiiiih..... Kata
pak Anom, “tidak usah mikir kerja dulu, tapi mikir TA aja dulu”. Bener bener
bener. Berpikir jauh ke depan itu boleh, tapi lebih baik lagi berpikir yang
akan kita hadapi lebih dulu.
Setelah perjuanganku mengikuti
pembukaan monev, saya kembali ke kos dan menulis ini hehehe... karena kebetulan
tim saya mendapat giliran monev besok Rabu siang. Doakan kami yaa teman-teman....
hehe. Oh iya, nanti siang saya juga harus kembali ke kampus lagi, ada adek-adek
saya yang akan berjuang mengikuti screening open recruitmen himpunan jurusan
saya. Setiap manusia itu ada perannya
masing-masing di dunia ini, untuk hal ini saya berperan berjuang sebagai
screener. Untuk adek-adek saya, semangat yaa...kalau bukan kalian yang meneruskan
perjuangan HIMIT, lalu siapa lagi?
Sebenarnya, setiap hari akan selalu ada
hal yang harus kita perjuangkan. Sekecil apapun itu. Waktu itu terlalu berharga
untuk disia-siakan. Kata Bapak saya “tidak
ada waktu yang dapat diremehkan”. Oh iya, jangan lupa berdoa untuk saudara
kita yang sedang berjuang di jalur Gaza. Semoga Allah SWT selalu berada di sisi
orang-orang yang berjuang di jalanNya, aamiin...
No comments:
Post a Comment