Ramadhan
tahun kedua setelah menjadi mahasiswa kali ini, tidak jauh berbeda dengan tahun
lalu. Selama ramadhan masih disibukkan dengan aktivitas kampus. Tapi ini cukup
bagus, biar nggak malas-malasan saja di rumah. Karena puasa tidak bisa dijadikan alasan untuk bermalas-malasan.
Minggu
pertama ramadhan sudah disambut dengan yang namanya UAS. Mendapat jadwal siang
pula. Ya nggak papa sih, tetap harus dinikmati. Minggu kedua harus bergelut
dengan project yang semakin dekat dengan deadline. Minggu ketiga tinggal
sisanya sih, pengumpulan laporan, sedikit kegiatan himpunan, dan acara-acara
diluar jadwal. Inilah sensasi ramadhan mahasiswa poltek. Yang lupa bahwa sudah
seharusnya musim liburan, yang sudah dinanti teman di kampung halaman. Dan yang
sudah dirindukan keluarga tercinta hehehe... meskipun dilain tempat, insyaallah
kita semua sama-sama akan mencapai kemenangan.
Ngomong-ngomong
soal kemenangan, ada dua kemenangan yang dimiliki orang berpuasa, yaitu saat
berbuka dan saat hari raya. Maka sudah sepantasnya kita ber-selebrasi akan hal ini. Dan ini lah hari
yang seharusnya dirayakan dan dimeriahkan orang Islam, bukannya saat tiap
tanggal 1 Januari, yang kebanyakan orang niup terompet dan mbunyiin bebunyian nggak jelas itu. Jika kamu punya budaya
menyiapkan suatu pesta atau apalah untuk menyambut tahun baru yang bahkan tidak
ada dasarnya untuk itu, maka untuk hari raya idul fitri kenapa tidak? sebagai
orang Islam sudah sepantasnya kamu harus lebih menyiapkannya. Baik secara
lahiriyah, maupun batiniyah.
Setelah
berpuasa selama satu bulan penuh sudah sepantasnya kita berbahagia untuk
menyambut hari yang fitri dengan kesucian hati. Kesucian hati yang bagaimana? Mari
sama-sama belajar, saya tidak mau membahas dari sisi itu terlalu jauh, karena
masih banyak ustadz atau ustadzah yang lebih pantas.hehehe (takut salah). Ya setidaknya
izinkan saya memberi sedikit nasihat ringan, yang biasanya jarang mandi pagi,
setidaknya untuk satu hari itu saja kita harus mandi. Yang biasanya memakai baju
tanpa diseterika, setidaknya untuk satu hari itu saja kita sempat-sempatkan
diri kita untuk menyeterika baju terbaik kita, meskipun tidak baru. Yang
biasanya nggak pernah memakai parfum, setidaknya untuk satu hari itu saja kita
beri sedikit wewangian pada tubuh kita. Intinya, mari kita hormati dan hargai hari yang fitri ini. Selain itu semua,
yang sangat wajib kita siapkan ketika hari yang fitri ini adalah zakat, ya
zakat fitrah. Kalau saya sih masih ditanggung oleh ayahanda saya hihihi...
Mumpung
masih punya kuota, mumpung belum sibuk bersih-bersih rumah, mumpung punya
kesempatan, yah meskipun lebaran masih H-3 Saya ucapkan, Selamat hari raya idul
fitri, taqobballahu minna wa minkum (Semoga Allah menerima (amalan) dari kami
dan darimu sekalian).
Maafkan
kesalahan saya, baik ucapan maupn tingkah laku saya. semoga kita semua menjadi pribadi yang lebih baik setelah kepergian Ramadhan. dan semoga kita dipertemukan kembali dengan Ramadhan di tahun depan. Aamiin...
No comments:
Post a Comment