Friday 26 April 2019

# Opini

#AyoHijrah Bersama Bank Muamalat Indonesia Agar Hidup Lebih Berkah


Perubahan demi perubahan sudah selayaknya melekat pada diri manusia. Setiap saat, setiap waktu. Tetapi hanya perubahan yang menuju kebaikanlah yang sepatutnya terjadi. Karena termasuk orang yang beruntung jika hari ini lebih baik dari hari kemarin, termasuk orang yang merugi jika hari ini sama dengan hari kemarin, dan termasuk orang yang celaka jika hari ini lebih buruk dari hari kemarin.

Agar pribadi ini senantiasa menjadi orang yang baik dari waktu ke waktu maka diperlukan suatu introspeksi. "Sudah benarkah apa yang telah saya lakukan? Sukakah Allah jika saya berbuat demikian?"

Jika menemukan suatu yang tidak tepat pada diri kita, maka tak ada alasan menunda untuk segera #AyoHijrah. Karena kematian juga tak bisa ditunda jika sudah saatnya.

Hijrah bukanlah sesuatu yang baru dalam Islam. Tetapi gaungnya memang sangat riuh akhir-akhir ini, Kawan. Istilah hijrah sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Yakni ketika Nabi berpindah dari Mekkah menuju Madinah. Itulah peristiwa hijrah sebenarnya. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim, Nabi SAW bersabda:

"Maka barangsiapa yang hijrahnya kepada Allah dan RasulNya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan RasulNya."

Ya, hijrah itu hanya karena Allah dan untuk Allah. Nabi berpindah dari Mekkah menuju Madinah tak lain dan tak bukan adalah karena mematuhi perintah Allah SWT.

Hijrah dalam konteks Islam yang masih berlaku sampai sekarang dan seterusnya adalah meninggalkan segala apa yang dibenci Allah menuju apa yang dicintai Allah. Mulai dari ibadah, penampilan, akhlak, sikap, gaya hidup, dan kebiasaan sehari-hari harus ditinggalkan jika sebelumnya adalah hal-hal yang dibenci Allah. Hijrah itu harus dimulai, dijalankan, kemudian disempurnakan. Maka hijrah tidak hanya dalam hal ibadah, tetapi juga tentang keuangan kita. Sudah benarkah cara kita mengelola keuangan? Sukakah Allah jika kita menyimpan uang di bank yang disana?

Saat niat hijrah telah tersemat, maka saatnya menjalakan. Pada tahun 2018 akhirnya saya memutuskan untuk membuka rekening di Bank Muamalat Indonesia. Ada perasaan luar biasa ingin berhijrah dari bank konvensional menuju bank syariah, dan juga ghirah membangkitkan perekonomian Islam. Kalau tidak kita sebagai umat Islam yang menghidupkan Bank Syariat, lalu siapa lagi? #AyoHijrah

Hijrah memang selalu ada saja godaannya. Syaitan selalu mempunyai celah untuk membatalkan niat baik manusia. Tetapi karena tekad saya sudah bulat, saya berani untuk lebih baik, saya terus melaju ke Bank Muamalat Indonesia yang terletak di Jalan Darmo Surabaya. Karena hijrah itu indah, saat kita berlomba-lomba untuk mendapat ridloNya. Saya terus membantah bisikan-bisikan syaitan itu dengan, "kalau tidak sekarang, terus kapan lagi?" #AyoHijrah harus segera dimulai sebelum syaitan terus mengelabuhi.

Ketika memasuki Kantor Bank Muamalat, saya disambut Bapak Satpam yang sangat ramah. Tersenyum dan mengucapkan salam. Nuansa ungu khas Bank Muamalat menyambut setiap orang yang datang. Kemudian saya menunggu di kursi antrian yang nyaman untuk menunggu panggilan. Sampailah pada giliran saya,  CS menyambut dengan hangat.

"Assalamu'alikum", Salam Mas CS dengan gaya khas Muamalat.

"Selamat pagi, Bu. Ada yang bisa dibantu?"

"Saya mau membuat rekening, yang biasa dan untuk haji. Dua sekaligus bisa?", tanya saya.

Iya, saya langsung membuka dua rekening sekaligus. Sebelum mengisi formulir, CS menjelaskan dengan sangat detail apa itu Bank Muamalat, bagaimana akadnya, dan lain-lain. Penjelasan akad inilah yang sangat penting. Karena halal haramnya muamalah juga sangat ditentukan pada akadnya. Dan tentu saja akad yang dipakai bank Muamalat adalah akad yang sesuai syariat.

Ada dua jenis akad, yaitu mudhorobah dan wadiah. Jika mudhorobah maka nasabah bisa dibilang sebagai investor, berarti dana yang disetorkan ke Bank Muamalat akan dikelola oleh Bank, dan nasabah nantinya akan mendapat nisbah (bagi hasil keuntungan). Tetapi akad wadiah berbeda. Untuk akad wadiah nasabah hanya menitipkan uangnya. Dana yang dititipkan boleh dikelola oleh bank dan jika sewaktu-waktu diambil oleh nasabah maka bank harus siap mengembalikannya. Jika pada akad mudhorobah nasabah mendapat hasil bagi keuntungan, untuk akad wadiah tidak. Tetapi pihak bank bisa memberikan bonus kepada nasabah secara suka-suka. Dan itu diperbolehkan oleh Islam.

Dengan menabung di Bank Muamalat artinya kita juga telah mendukung perekonomian umat. Karena Bank Muamalat pasti hanya mendanai usaha-usaha yang halal dan tidak bertentangan dengan syariat Islam. Bukankah hidup akan jadi lebih tenang kalau sesuai syariat? Hidup indah kalau mencari berkah, tidak keuntungan duniawi semata.

Meskipun tabungan kita di Bank Muamalat tidak ada bunga ribawinya, tetapi kita tetap mendapat keuntungan, yaitu dari hasil bagi keuntungan. Dan pastinya ini keuntungan dari usaha-usaha halal yang telah didukung Bank Muamalat. Meskipun uang saya tidak banyak, tetapi Allah akan membalas setiap kebaikan tanpa mendzalimi hambaNya. Sekecil apapun uang yang kita kontribusikan untuk perekonomian umat Islam tetap akan bermanfaat.

Bank Muamalat merupakan Bank syariat pertama di Indonesia, dan juga telah mendapat BPS-BPIH (Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggara Ibadah Haji) dari Kementerian Agama Indonesia. Oleh karena itu saya tidak ragu sama sekali untuk membuka tabungan haji di Bank Muamalat. Meskipun lagi-lagi uang yang ditabungkan tidak seberapa, tetapi niat lebih baik daripada amal. Entah sampai pada tahun berapa tabungan haji saya akan mencukupi untuk mendapat nomor antrian keberangkatan. Sedikit-sedikit lama-lama akan menjadi bukit. Semakin ditunda, maka akan semakin lama berangkat. "Ya Allah saksikanlah ini adalah ikhtiar saya".

Sungguh terlalu jika tidak terbersit sedikitpun keinginan dalam hati umat Islam untuk pergi haji. Pasti semua orang Islam mempunyai keinginan melaksanakan ibadah haji. Lalu bagaimana aksinya? apakah sudah berusaha? Jika ajal menjemput lebih dulu semoga buku rekening Bank Muamalat ini menjadi saksi di akhirat nanti bahwa saya sudah sangat berniat ingin berkunjung ke baitullah. Hijrah itu tenang, saat kita tahu perjalanan ke tanah suci telah terencana sejak awal.

"Barang saiapa yang berniat untuk berbuat kebaikan tetapi tidak jadi mengerjakannya, maka akan dituliskan untuknya 1 kebaikan (pahala) yang sempurna, jika dia benar-benar mengerjakannya maka Allah akan menuliskan untuknya 10 hingga 700 kebaikan bahkan boleh lebih banyak lagi. Barang siapa berniat untuk berbuaat kejahatan tetapi tidak jadi mengerjakannya, makan akan dituliskan untuknya 1 kebaikan yang sempurna, jika dia benar-benar mengerjakannya, maka Allah akan menuliskan 1 keburukan (dosa) untuknya." (H.R. Muslim)

Selain mendapatkan buku tabungan dan kartu ATM, kita juga dapat menikmati fasilitas Bank Muamalat Mobile. Didalamnya terdapat fitur Mobile Banking, Internet Banking, Info lokasi ATM dan Kantor cabang, serta fitur-fitur Islam seperti petunjuk arah kiblat dan jadwal sholat.



Teman-teman kapan nyusul saya? Caranya sangat mudah. Langsung saja datang ke Bank Muamalat, cukup dengan membawa kartu identitas seperti KTP/SIM/PASPOR, dan setoran di awal adalah Rp. 100.000. Bagi yang membuka rekening di luar daerah seperti saya, maka ditambah dengan membawa surat keterangan, misal surat keterangan bekerja di Surabaya.


Saat ini produk Bank Muamalat disematkan nama hijrah, seperti Tabungan iB Hijrah, Tabungan iB Hijrah Haji dan Umroh, Tabungan iB Hijrah Rencana, Tabungan iB Hijrah Prima, Tabungan iB Hijrah Prima, Tabungan iB Hijrah Prima Berhadiah, Deposito iB Hijrah, dan Giro iB Hijrah.

Biar lebih akrab mari silaturahmi dengan Bank Muamalat di alamat berikut:



2 comments:

  1. Kalau sekarang untuk hijrah memang yang perlu niat ya mba.. sebab wadahnya sekarang udah banyak... :-) Pake muamaat selain mudah hati pasti juga cerah karena jelas aturan mainnya di sini Tulisan yang bermanfaat dan penuh informasi. terima kasih mba..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waaah blog saya disambangi Kak Ira, seneng banget. hehehe...
      Iyaa betul banget, Kak. Yang pertama adalah niat, Allah pasti menolong hambanya yang mau hijrah. Masak mau menuruti perintah Allah nggak ditolong Allah, tapi kadang memang ada saja ujiannya. hehe... Tapi ujian itu akan meningkatkan derajat keimanan kalau lulus ujian ....

      Delete

Follow Instagramku