Monday 11 February 2019

# Buku

Mencari Ketenangan di Tengah Kesibukan



24 jam dalam sehari, 7 hari dalam seminggu, 4 minggu dalam 1 bulan, dan 12 bulan dalam setahun, coba kita renungkan, berapa banyak waktu yang telah kita habiskan untuk dunia dan berapa banyak waktu yang telah kita habiskan untuk akhirat.

Rasanya sebagian besar dari kita hanya memakai waktu sisa untuk akhirat kita. Dalam sehari hanya tersisa 5 menit untuk membaca alquran ya hanya itu waktu kita membaca alquran. Bahkan jika terlalu sibuk dengan dunia, 5 menit pun tidak ada untuk membaca alquran. Mengapa kita menunggu waktu luang tetapi tidak meluangkan waktu?

Mengutip dari pembukaan buku “Mencari Ketenangan di Tengah Kesibukan” sang penulis mengungkapkan, “ada saat-saat ketika kita perlu mengambil jarak sejenak dari kesibukan yang membuat jiwa dan badan kita penat. Ada saat-saat ketika kita harus menemukan keheningan di saat bertambahnya kekayaan, namun tidak menambah ketenangan dan kedamaian di hati kita. Ada saat ketika kita perlu berdiam diri sejenak di saat bertambahnya kesibukan kita, justru menyibukkan hati dan pikiran dari hiruk pikuknya dunia yang sesak. Ada saat-saat ketika kita perlu bertanya tentang iman kita dengan memerhatikan amal-amal kita.”

Berhenti sejenak dari hirup pikuknya dunia dan berdiam diri di pojokan kamar membaca buku ini menjadi pilihan yang tepat saat sendirian. Sungguh banyak sekali tamparan yang saya terima. Pertanyaan-pertanyaan renungan hadir di kepala saya. Sudahkah betul niat ibadah saya? Kemanakah mengalirnya harta yang telah Allah titipkan pada saya? Bagaimanakah kondisi orang-orang di sekitar saya? Apakah mereka sudah tersentuh pertolongan? Sudah betulkah tingkah dan ucapan saya? Dan terutama sesungguhnya apa niat saya menulis blog ini? Semoga tulisan blog ini tercatat sebagai amal kebaikan di sisi Allah SWT.

“Jika kesunyian tak mampu menghadirkan ketenangan”, kata Ustad Fauzil Adhim, “jika sujud dan rukuk tak lagi mendatangkan ketenteraman dan kesejukan jiwa, ada yang perlu kita tengok dalam diri kita. Kita perlu mengambil jarak dan melakukan hentian sejenak dari kesibukan-kesibukan yang terus memacu kita untuk berlari. Kita perlu mencari kejernihan di tengah hiruk pikuk kehidupan maupun mimpi-mimpi kita.”

Lanjut Ustad Fauzil Adhim, “Jika bertambahnya rezeki tak menambah kebahagiaan, ketenangan dan kekhusyukan, ada yang perlu kita periksa sejenak. Atas sedekah dan ibadah kita, ada yang perlu kita cermati dengan jernih barangkali ada salah niat yang terselip. Atas berlimpahnya harta yang tak menambah keteduhan hati dan kesejukan jiwa, ada yang perlu kita renungi, tentang diri sendiri, tentang tetangga kita, tentang doa-doa kita serta berbagai hal yang berkaitan hubungan kita dengan Allah maupun hubungan dengan sesama.”

Buku ini mengajak kita untuk mengambil jarak, meluangkan waktu dan melakukan hentian sejenak, semoga kita dapat menemukan ketenangan di tengah kesibukan.

No comments:

Post a Comment

Follow Instagramku