Setiap pagi akan berangkat
kerja, saya seringkali merasa bingung harus pakai baju yang mana. Bahkan ini
saya pikirkan sejak bangun tidur. Di dalam kamar mandi pun sambil mencoba
mengingat-ingat baju dalam lemari ada apa saja. Selesai mandi saya diam terpaku
berdiri di depan lemari yang terbuka, memandang dari atas sampai bawah, dari
kiri sampai kanan, meliihat-lihat baju mana yang akan saya pakai. Sungguh ini
suatu kondisi tidak nyaman bagi saya. Baju ada selemari tapi merasa nggak punya
baju.
Kemudian saya merenung, kenapa
bisa begini ya? Lalu saya terpikirkan, “Enak ya orang yang kerjanya ada
seragamnya. Jadi nggak perlu mengalami hal ini tiap pagi”
Aha! ketemulah kata kuncinya,
se-ra-gam.
Sebenarnya perasaan nggak
punya baju padahal baju ada selemari itu bukan karena kita sudah bosan memakai
baju-baju tersebut. Bukan karena bajunya sudah jelek. Tetapi karena terlalu
banyaknya pilihan. Semakin banyak pilihan semakin sulit menentukan. Kalian
pasti tahu tentang Paklek Mark Zuckerberg yang hanya mempunyai kaos dengan 1 warna
yaitu abu-abu, itu merupakan solusi Paklek Mark agar tidak membuang waktu untuk
menentukan pakaian mana yang akan dipakai.
Dikutip dari podcast inspigo ketika
sesi diskusi dengan Mbak Najwa Shihab dalam topik Judgement and decision making,
otak dewasa manusia mengambil keputusan sebanyak 35.000 keputusan. Wow banyak
sekali ya. mulai dari keputusan kecil sampai keputusan besar selalu ada
di hadapan kita.
Karena saya tidak ingin
dihantui perasaan nggak punya baju dan membuang waktu untuk menentukan pilihan
baju, maka saya membuat jadwal seragam sendiri, hahahaha… ini namanya
menghilangkan masalah dengan masalah wkwk…
Emmm enggak sih, jadi begini,
jika tanpa jadwal seragam maka kita harus melakukan pengambilan keputusan
setiap hari. Tetapi jika pakai jadwal
seragam, maka kita cukup meluangkan waktu sekali saja untuk mengatur jadwal.
Jadi begini jadwal saya, misal
saya punya baju 1 sampai 10, maka baju 1 sampai 5 saya pakai dari Senin sampai
Jumat pada bulan ini. Kemudian baju 6-10 dipakai Senin-Jumat bulan depan. Agar tidak
bosan kita bisa mengubah jadwal setiap sebulan sekali, atau dua minggu sekali,
terserah kalian. Yang penting jangan diubah setiap hari, sama aja bohong, iya
kaaaan? Wkwk
Yaps, pembahasan ini saya
batasi pada persoalan baju kerja ya. beda masalah lagi dengan baju mau
kondangan. Tiap mau kondangan juga terkadang mempunyai perasaan macam itu
wkwk…kalau untuk masalah ini saya belum punya solusinya. Emmm…ada sih sebenernya,
solusinya adalah cukup qonaah dan mensyukuri dengan apa yang sudah kalian
punya. #SokBijak. Dan jangan gengsi jika harus mengupload foto di medsos dengan
baju yang itu-itu saja, wkwk… bilang aja ini gaya hidup minimalis. (Berkacak
pinggang pakai kacamata). Coba simak gaya hidup minimalis dari mbak-mbak cantik di bawah ini:
Nike
Prima: Menyederhanakan Hidup Dari Lemari
On Marissa's Mind: Konsumerisme
Hidup menjadi semakin bahagia dengan kesederhaan.
Menumpuk barang banyak-banyak juga semakin berat hisabnya nanti di akhirat. Saat ini gaya hidup minimalis dikenal sebagai gaya hidup ala orang Jepang. Padahal Rasulullah sudah menerapkan gaya hidup seperti ini sejak zaman dahulu kala. Banyak yang tidak baca hadits, sehingga kurang tahu bahwa gaya hidup ini merupakan gaya hidup Rasulullah. Yuk
cek isi lemarimu, jika ada baju yang sudah lama menganggur dan masih bagus
segera dihibahkan saja. Terkadang miris juga kalau sudah terbesit perasaan nggak
punya baju padahal baju sudah selemari, sedangkan diluar sana masih ada orang
yang benar-benar tidak punya baju. Dimana empati kita?
Sekian dari saya, semoga
bermanfaat ya… saya sih sudah mencoba cara ini selama sebulan, dan cukup
efektif membantu mengurangi masalah sepeleh tiap pagi tapi sebenarnya nggak
bisa disepelehkan. Dan tentunya semakin sedikit baju akan semakin mudah menyusun jadwalnya, bahkan tak perlu jadwal sudah cukup membantu mengurangi kepuyengan menentukan baju mana yang akan dipakai. Sekarang tiap pagi nggak punya pikiran pakai baju apa ya
hari ini. Lumayan sudah berkurang menjadi 34.999 saja keputusan yang akan saya
hadapi wkwk. Lebih baik waktunya dipakai untuk memikirkan yang lain, memikirkan
dia misalnya. Eh jangan, dia sudah ada yang memikirkan. L
hai, mbak.. salam kenal sebelumnya.
ReplyDeletekayaknya kita punya kesamaan soal bingung milih baju. apalagi kalau badan udah membengkak makin bingung milih soalnya baju lama udah gak ada yang muat.. hehehe..
Hai, Mbak. Salam kenal juga. hahaha ini persolaan umat perempuan seluruh dunia sepertinya, merasa nggak punya baju padahal baju udah selemari wkwk... Kalau boleh memberi saran, baju yang sudah tidak muat bisa diprelovedkan buat beli baju yang baru, Mbak. hehehehe....
Deletewaaaa,,,, kalau aku dengan cara menata baju yg baru disetrika taruh paling bawah tumpukan baju atau hanger paling kanan/kiri,,trs kalau mau pakai baju pilih bagian paling atas tinggal menyelaraskan bawahan atau kerudungnya wkkwkwkwwk
ReplyDeleteBoleh juga tuh, Mbak... Tapi aku nggak berhasil pakai cara itu wkwk...entahlah...
DeleteNdak usah pake baju kak Duwil biar ndak mikir 😌
ReplyDeleteWkwkwkwk beruntunglah manusia dikarunia akal itu buat mikir dek me.
Delete