Thursday 14 May 2015

# tips & trik

MERAWAT ATAU BERDANDAN



Sudah menjadi sifat manusia ingin terlihat indah dan ingin diperhatikan orang lain. Tak heran bila berbagai upaya dilakukan untuk menjadikan tubuh dan wajah semakin indah. Berbagai kosmetik pun semakin banyak macamnya. Dari ujung rambut sampai ujung kaki semua ada. Biaya perawatan mahal ke salon pun rela dikeluarkan oleh beberapa orang demi memuaskan keinginannya.
            Memang kita sebagai makhluk ciptaan Allah harus mensyukuri karunia yang telah diberikan kepada kita. Diberi tubuh yang sehat, kulit yang normal, diberi mata, rambut, bibir, hidung, alis, bulu mata, dan masih banyaaaaaak lagi yang pastinya kita tak akan bisa menghitung nikmatNya. (QS. An Nahl: 18).
           
Demi terlihat cantik tidak sedikit dari kita yang memoles wajahnya dengan berbagai kosmetik, mewarnai bibirnya dengan lipstik agar terlihat lebih memikat, membubuhkan warna pada kelopak matanya (eye shadow), menyuntikkan zat berbahaya ke dalam tubuh agar berbentuk indah, dan masih banyak lagi yang dilakukan dan jika saya sebutkan satu per satu langkah-langkah ‘pemalsuan’ wajah dan tubuh tersebut tulisan ini akan menjadi sangat panjang. Loh, pemalsuan? Iya.
            Mengapa saya sebut pemalsuan? Coba perhatikan definisi dandan yang saya ambil dari KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). ‘Dandan’ adalah  memperbaiki atau menjadikan baik. Sedangkan arti ‘berdandan’ adalah berhias (dengan menggunakan pakaian, hiasan, dsb) atau bersolek. Bahkan dalam kamus tersebut disertai contoh kalimat “kalau sudah berdandan, ia tampak cantik dan anggun”. 

arti dandan


Perhatikan kata yang tercetak tebal tersebut, kata itu menunjukkan bahwa keadaannya  bukanlah keadaan yang sebenarnya, alias palsu. Berarti kalau tidak berdandan ia tidak cantik, kan?
            Lain lagi dengan ‘merawat’. Dalam KBBI, merawat adalah memelihara, menjaga, atau mengurus.

arti rawat



Jadi, kamu pilih MERAWAT atau BERDANDAN?
            Konon katanya, hihihi... saya dulu juga sempat tergoda (ngikut-ngikut) temen-temen saya yang pada mulai pinter berdandan. saya mencoba membeli pensil alis mata dan lisptik. Ibu saya mengetahui akan hal itu kemudian berkata “nggak usah neko-neko, nduk”, lalu saya merenung. Merenuuuuung terus hingga saya paham betul mengapa ibu saya melarang saya berdandan yang berlebihan. Ya, bagi ibu saya memakai lipstik dalam sehari-hari itu sudah berlebihan, bahkan untuk kuliah pun dianggap ibu sudah berlebihan, meskipun itu hanya lip ice (bukan lipstick yang merah). Tapi untuk acara pesta seperti undangan pernikahan, saya diizinkan oleh ibu saya memakai lipstick. Kan hanya setahun sekali, hehe.
            Untuk mengganti lipstik tersebut agar bibir tetap lembab dan tidak kering, bisa menggunakan madu atau sekali-kali tomat. Dengan tomat akan menyebabkan bibir menjadi merah alami, dan madu bisa menjaga kesehatan bibir kita agar tidak mudah kering. Untuk menjaga wajah tetap bersih dan sehat kita harus selalu berusaha menjaga kebersihan wajah dengan rajin mencuci muka, membersihkan dari debu-debu dan polusi, dan sekali-kali menggunakan masker. Ya, lebih fokuslah pada cara pembersihannya, bukan pada penggunaan bedak yang kadang-kadang orang-orang di sekitar kita menumpuk-numpuk bedaknya sampai 5cm agar terlihat putih, woooow 5 cm, ini alay banget.hehe....
            Contoh berdandan itu, memakai foundation, bedak tebal, lipstick, memaki alis mata, eye shadow, blush on, menyemir rambut, memakai maskara, dll. Contoh merawat itu membersihkan wajah dengan milk cleanser, mencuci muka dengan sabun, memakai masker, menggunakan peeling, merawat bibir dengan tomat, madu, atau lainnya, merawat rambut dengan lidah buaya, putih telur, atau lainnya, paham kan bedanya merawat dengan berdandan?
            Bukannya saya melarang dan membenci anda-anda semua untuk berdandan, tapi menurut saya lebih baik diminimalisir, kalau tidak mendesak lebih baik tidak. Ayo lebih belajar lagi untuk merawat, bukan berdandan. perawatan tidak harus mahal, tidak harus pergi ke salon. Perawatan bisa kita lakukan di rumah, dengan bahan-bahan alami yang mudah kita dapatkan.

            Allah itu indah dan menyukai keindahan (H.R. Muslim).
          Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan (Q.S. Al-A’raf: 31).

            Niat merawatnya jangan demi aneh-aneh, maksudnya demi seseorang atau beberapa orang, tapi niatnya demi diri-sendiri saja dan diilhami sebagai rasa syukur kita kepada Sang Pencipta. Tapi kalau sudah bersuami, niatnya demi suami juga boleh, berpahala malah hehe. Tubuh yang sehat, kulit yang bersih, wajah yang cantik itu semua hanyalah bonus dari semua yang telah kita lakukan. Sama seperti olahraga, olahraga dan makan-makanan yang baik dan juga halal merupakan upaya kita untuk menjaga tubuh kita agar tetap sehat, bentuk tubuh yang indah hanyalah bonus dari apa yang telah kita kerjakan. Kalau sudah melakukan semua namun merasa belum mendapat bonusnya ya ikhlas saja, mungkin belum saatnya, atau mungkin sudah takdir anda hahaha... jangan patah semangat, saya juga on the way disamping anda kok :D
            Sebagai seorang muslim alangkah lebih baik lagi jika kita meneladani Nabi kita, Muhammad SAW. segala yang disunnahkan Rasul pasti ada alasan yang baik dibaliknya. Yang harus kita teladani dari Rasulullah tidak hanya dari bidang ibadah, dalam soal makan pun sebaiknya kita juga meneladaninya. Seperti kesukaan nabi akan buah kurma, madu, susu, minyak zaitun, dll. Begitu pula dengan adab-adabnya, seperti makan ketika lapar dan berhenti sebelum kenyang, tidak meniup makanan kita. Rasulullah juga mengajarkan kita untuk bangun pagi, sebelum subuh untuk menjaga kesehatan kita. Sepertinya perlu bab atau buku khusus untuk membhaas sehat ala Rasulullah ya, maaf saya belum kuasa membahasnya secara detail. Hehe
            Sekian dari saya, semoga kita menjadi seorang muslim yang kuat. Karena mukmin yang kuat itu lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah(H.R. Bukhori). Memang tidak ada manusia yang sempurna, tapi yang bisa kita lakukan adalah bagaimana caranya mendekati sempurna.

No comments:

Post a Comment

Follow Instagramku