Sudah
menjadi sifat manusia ingin terlihat indah dan ingin diperhatikan orang lain.
Tak heran bila berbagai upaya dilakukan untuk menjadikan tubuh dan wajah
semakin indah. Berbagai kosmetik pun semakin banyak macamnya. Dari ujung rambut
sampai ujung kaki semua ada. Biaya perawatan mahal ke salon pun rela
dikeluarkan oleh beberapa orang demi memuaskan keinginannya.
Memang kita sebagai makhluk ciptaan
Allah harus mensyukuri karunia yang telah diberikan kepada kita. Diberi tubuh
yang sehat, kulit yang normal, diberi mata, rambut, bibir, hidung, alis, bulu
mata, dan masih banyaaaaaak lagi yang pastinya kita tak akan bisa menghitung
nikmatNya. (QS. An Nahl: 18).
Demi terlihat cantik tidak sedikit dari kita yang memoles wajahnya dengan berbagai kosmetik, mewarnai bibirnya dengan lipstik agar terlihat lebih memikat, membubuhkan warna pada kelopak matanya (eye shadow), menyuntikkan zat berbahaya ke dalam tubuh agar berbentuk indah, dan masih banyak lagi yang dilakukan dan jika saya sebutkan satu per satu langkah-langkah ‘pemalsuan’ wajah dan tubuh tersebut tulisan ini akan menjadi sangat panjang. Loh, pemalsuan? Iya.
Mengapa saya sebut pemalsuan? Coba
perhatikan definisi dandan yang saya ambil dari KBBI (Kamus Besar Bahasa
Indonesia). ‘Dandan’ adalah memperbaiki
atau menjadikan baik. Sedangkan arti ‘berdandan’ adalah berhias (dengan menggunakan
pakaian, hiasan, dsb) atau bersolek. Bahkan dalam kamus tersebut disertai
contoh kalimat “kalau sudah berdandan, ia
tampak cantik dan anggun”.
arti dandan |
Perhatikan
kata yang tercetak tebal tersebut, kata itu menunjukkan bahwa keadaannya bukanlah keadaan yang sebenarnya, alias palsu.
Berarti kalau tidak berdandan ia tidak cantik, kan?
Lain lagi dengan ‘merawat’. Dalam
KBBI, merawat adalah memelihara, menjaga, atau mengurus.
arti rawat |
Jadi,
kamu pilih MERAWAT atau BERDANDAN?
Konon katanya, hihihi... saya dulu juga
sempat tergoda (ngikut-ngikut) temen-temen saya yang pada mulai pinter
berdandan. saya mencoba membeli pensil alis mata dan lisptik. Ibu saya
mengetahui akan hal itu kemudian berkata “nggak
usah neko-neko, nduk”, lalu saya merenung. Merenuuuuung terus hingga saya paham
betul mengapa ibu saya melarang saya berdandan yang berlebihan. Ya, bagi ibu
saya memakai lipstik dalam sehari-hari itu sudah berlebihan, bahkan untuk kuliah
pun dianggap ibu sudah berlebihan, meskipun itu hanya lip ice (bukan lipstick
yang merah). Tapi untuk acara pesta seperti undangan pernikahan, saya diizinkan
oleh ibu saya memakai lipstick. Kan hanya setahun sekali, hehe.
Untuk mengganti lipstik tersebut
agar bibir tetap lembab dan tidak kering, bisa menggunakan madu atau
sekali-kali tomat. Dengan tomat akan menyebabkan bibir menjadi merah alami, dan
madu bisa menjaga kesehatan bibir kita agar tidak mudah kering. Untuk menjaga
wajah tetap bersih dan sehat kita harus selalu berusaha menjaga kebersihan
wajah dengan rajin mencuci muka, membersihkan dari debu-debu dan polusi, dan
sekali-kali menggunakan masker. Ya, lebih fokuslah pada cara pembersihannya,
bukan pada penggunaan bedak yang kadang-kadang orang-orang di sekitar kita
menumpuk-numpuk bedaknya sampai 5cm agar terlihat putih, woooow 5 cm, ini alay
banget.hehe....
Contoh berdandan itu, memakai
foundation, bedak tebal, lipstick, memaki alis mata, eye shadow, blush on,
menyemir rambut, memakai maskara, dll. Contoh merawat itu membersihkan wajah
dengan milk cleanser, mencuci muka dengan sabun, memakai masker, menggunakan
peeling, merawat bibir dengan tomat, madu, atau lainnya, merawat rambut dengan
lidah buaya, putih telur, atau lainnya, paham kan bedanya merawat dengan
berdandan?
Bukannya saya melarang dan membenci
anda-anda semua untuk berdandan, tapi menurut saya lebih baik diminimalisir,
kalau tidak mendesak lebih baik tidak. Ayo lebih belajar lagi untuk merawat,
bukan berdandan. perawatan tidak harus mahal, tidak harus pergi ke salon.
Perawatan bisa kita lakukan di rumah, dengan bahan-bahan alami yang mudah kita
dapatkan.
Allah
itu indah dan menyukai keindahan (H.R. Muslim).
Allah tidak menyukai orang-orang yang
berlebihan (Q.S. Al-A’raf: 31).
Niat merawatnya jangan demi
aneh-aneh, maksudnya demi seseorang atau beberapa orang, tapi niatnya demi
diri-sendiri saja dan diilhami sebagai rasa syukur kita kepada Sang Pencipta.
Tapi kalau sudah bersuami, niatnya demi suami juga boleh, berpahala malah hehe. Tubuh yang sehat, kulit yang bersih, wajah yang cantik itu semua hanyalah bonus
dari semua yang telah kita lakukan. Sama seperti olahraga, olahraga dan
makan-makanan yang baik dan juga halal merupakan upaya kita untuk menjaga tubuh
kita agar tetap sehat, bentuk tubuh yang indah hanyalah bonus dari apa yang
telah kita kerjakan. Kalau sudah melakukan semua namun merasa belum mendapat
bonusnya ya ikhlas saja, mungkin belum saatnya, atau mungkin sudah takdir anda
hahaha... jangan patah semangat, saya juga on
the way disamping anda kok :D
Sebagai seorang muslim alangkah
lebih baik lagi jika kita meneladani Nabi kita, Muhammad SAW. segala yang
disunnahkan Rasul pasti ada alasan yang baik dibaliknya. Yang harus kita
teladani dari Rasulullah tidak hanya dari bidang ibadah, dalam soal makan pun
sebaiknya kita juga meneladaninya. Seperti kesukaan nabi akan buah kurma, madu,
susu, minyak zaitun, dll. Begitu pula dengan adab-adabnya, seperti makan ketika
lapar dan berhenti sebelum kenyang, tidak meniup makanan kita. Rasulullah juga
mengajarkan kita untuk bangun pagi, sebelum subuh untuk menjaga kesehatan kita.
Sepertinya perlu bab atau buku khusus untuk membhaas sehat ala Rasulullah ya,
maaf saya belum kuasa membahasnya secara detail. Hehe
Sekian dari saya, semoga kita
menjadi seorang muslim yang kuat. Karena mukmin
yang kuat itu lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah(H.R.
Bukhori). Memang tidak ada manusia yang sempurna, tapi yang bisa kita lakukan
adalah bagaimana caranya mendekati sempurna.
No comments:
Post a Comment