Friday 1 May 2015

# Opini

MENGAPA MEMBACA AL-QURAN DILUAR MASJID MENJADI TABU?



One Day One Juz atau yang lebih sering dikenal dengan sebutan ODOJ merupakan gerakan mengaji satu juz dalam sehari. Menurut saya gerakan ini bagus sekali. Saya tidak tahu sih darimana dan siapa penggagas gerakan ini. Awalnya saya diajak oleh teman-teman UKKI (Unit Kegiatan Kerohanian Islam)kampus saya. Saya masuk dalam kelompok dan mendapat bagian satu juz untuk diselesaikan dalam sehari. Satu, dua, tiga hari saya mempu menyelesaikannya,tetapi tidak bisa bertahan lama karena beberapa faktor hehe, seperti kesibukan dunia saya (astaghfirullah), dan faktor kurang terkontrolnya dari koordinator.
Setelah beberapa bulan vakum dari ODOJ saya masuk lagi kelompok ODOJ yang lain, dari kampus lain, dan orang-orang baru lainnya. Saya dimasukkan oleh adek kelas SMA saya ke grup ODOJ 476 via whatsapp. Selidik punya selidik ternyata ODOJ yang mempunyai kode tersebut merupakan ODOJ yang terkontrol dari pusat, secara nasional. Awalnya saya takut tidak bisa konsisten lagi untuk menjalaninya. Tetapi saya mempunyai tekad untuk bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Disini ngaji saya lebih terkontrol. Jika saya lalai untuk menyicilnya, ada saudara yang mengirim pesan mengingatkan saya untuk segera menycicil tilawah saya. Memang membaca Al-Quran hanya untuk Allah SWT. Tetapi karena  kadar iman kita yang naik turun, maka perlu sekali memiliki saudara-saudara sebagai alarm dan pengetuk untuk kita bangkit kembali.
            Karena kuliah saya yang dari pagi sampai sore, belum lagi ditambah tugas-tugas yang menuntut saya untuk tetap di kampus, maka akan  sulit untuk saya menyelesaikan satu juz jika harus menunggu sampai di kos. Jadi mau tidak mau saya harus mengaji disela-sela kesibukan saya kuliah. Saat menunggudosen masuk kelas, saat break kuliah, ketika di lab, dan dimanapun saya sempat. Pada awalnya saya merasa sungkan, takut dibilang sok alim, takut dibilang pamer, tapi sungguh saya tulus melakukannya. Ya sudahlah, daripada dibilang sok kafir, hehe.... hanya Allah yang Maha Tahu apa yang ada di dalam hati hambaNya.(QS 67:13).
            Lalu timbulpertanyaan dari saya, mengapa fenomena orang mengaji di taman, di depan kelas, di dalam bus,menjadi tabu? Lalu mengapa saat kita membuka gadget di taman, di depan kelas, di dalam busdianggap biasa saja? Inilah keanehan yang sedang terjadi di lingkungan kita.Mungkinlingkungan kita kurang akrab dengan Al-quran yang menyebabkan pemandangan membaca alquran menjadi tabu. Dan perlu diketahui bahwa mengaji tidak harus di dalam masjid kan?
            Jadi, untuk teman-teman yang ingin mengaji tapi merasa sungkan dengan orang-orang disekitar seperti takut dikatakan sok alim, dan sok-sok yang lainnya, cuek sajalah. Allah yang Maha Tahu. Hanya Allah yang berhak menilai setiap hambaNya. Rasa sungkan itu hanya datang pada permulaan. Jika sudah terbiasa semua perasaan sungkan itu akan hilang. Sehingga orang-orang dan teman-teman di sekitar kita juga akan menjadi biasa melihat kita mengaji. Bahkan boleh jadi teman-teman kita akan ikut-ikut mengaji. Mungkin saja selain kita, diam-diam teman kita juga ingin mengaji tapi mengalami perasaan yang sama dengan kita. Karena kita telah mengawalinya maka teman kita tersebut akan mengaji karena punya teman. Senang kan kalau lingkungan kita akrab dengan AL-quran? Jika kita akrab dengan gadget, mengapa kita tidakakrab dengan Al-quran?Begitu pula saat kita melihat orang yang sedang membaca Alquran, janganlah kita mempunyai pikiran orang tersebut sok alim, justru kita harus ikut senang.

2 comments:

  1. "Rasa sungkan itu hanya datang pada permulaan. Jika sudah terbiasa semua perasaan sungkan itu akan hilang. Sehingga orang-orang dan teman-teman di sekitar kita juga akan menjadi biasa melihat kita mengaji". Make your good habits, lillaahi ta'aala !

    ReplyDelete

Follow Instagramku