Ibuk, kangen rasanya saat diri ini sedang
berada di perantauan untuk menuntut ilmu. Aku capek, lelah, bahkan untuk
mengurus diri sendiri saja nggak becus, Buk. Nggak bisa ngontrol makan, makan
pun sembarangan. Jadi ya gini, rasanya pilekku semakin parah saja. Itu dia Es. Susah
buk cara ngehindarinya, Surabaya panas banget. Nggak ada yang ngawasi ya maen
trobos saja, maaf. Makan kurang sayur, jarang makan buah, padahal tiap minggu
sudah ada stok buah dari rumah, tapi males rasanya. jadi pencernaan nggak sehat
kayak gini. Duh…
Mau nikah muda jadi kepikiran, hehehe…
ngurus diri sendiri saja kayak gini, gimana mau ngurus anak dan suami? Hehehe….
Gimana buk cara menjadi ibu yang
baik?
selalu ingin jadi ibu kayak ibuk. ibuk yang bersih, nggak suka ada yang kotor di rumah. Ibuk yang nggak suka sprei kusut-sedikitpun. nggak suka lihat baju-baju kotor di kamar mandi. Bak cuci sepertinya sangat akrab dengan tanganmu.
selalu ingin jadi ibu kayak ibuk. ibuk yang bersih, nggak suka ada yang kotor di rumah. Ibuk yang nggak suka sprei kusut-sedikitpun. nggak suka lihat baju-baju kotor di kamar mandi. Bak cuci sepertinya sangat akrab dengan tanganmu.
Dari pagi sudah di dapur, nyiapain
makan untuk keluarga. Tapi ibuk selalu makan terakhir, nunggu anak-anak dan
suamimu makan dulu. Selalu saja kau menolak jika sepotong ikan kubagi dua
denganmu. Selalu kau beri utuh padaku. “terus sampean maem apa?”. “ada”, pasti
itu jawabnmu.
Selalu menanyakan kabar
anak-anakmu,setiap hari. Dua hari nggak sms pun ibuk yang minta maaf. Seharusnya
saya yang minta maaf, buk.
Uang arisan pun tidak pernah ibuk
nikmatin sendiri, selalu kau berikan untuk anak-anakmu. Padahal itu hasil
tabungan ibuk.
Rasanya tak akan pernah sanggup untuk
membalas itu semua padamu, buk.
Kata bapak “tiruen ibukmu, ibukmu itu
sederhana”. Kesederhanaan ibuk sungguh istimewa. Sulit lho buk jadi orang
seperti itu. Tidak pernah menuntut macam-macam dari bapak. Untuk bapak, wajib
bersyukur lho punya istri kayak ibuk. Ibuk bukan ibu yang menuntut perhiasan
lengkap dari ujung kaki hingga rambut. Tidak pernah meminta baju baru, bahkan
pada hari raya sekalipun. Intinya, sederhana.
Terima kasih, ya Allah…saya bersyukur
punya ibu yang seperti ibuk.
No comments:
Post a Comment