Hidup lurus lurus saja itu mungkin kurang seru. Hidup tanpa masalah itu bukan hidup. Hidup itu ya masalah. Kalau nggak mau masalah ya nggak usah hidup. Pahamkah? Nggak?haduh, ya sudah itu PR anda!
Okee saya akan bercerita
peristiwa senin, 10 juni 2013, hari
yang penuh dengan masalah,
Berawal dari bangun yang melebihi dari target lamanya tidur.
Biarpun memang nggak ada kuliah, berdiam diri di kos saja itu nggak akan
menyelesaikan tugas. Jam 8 pagi TET harus sudah ada di kampus. Duduk manis di
perpus menghadap laptop dan memenuhi panggilan tugas-tugas saya yang
seolah-olah sudah melambai-lambaikan tangan kepada saya setelah libur empat hari dan tak saya nodai sedikitpun. Ya, itu
planning saya.
Dan ternyataaaa….saya bangun JAM DELAPAN. Lebih malah.
Rrrrrrrrrrrrrrrrr -_________-
Alhamdulillah saya masih menguasai diri sehingga langsung
masuk kamar mandi, nggak langsung berangkat ngampus :D
Mandi sudah, dandan sudah, sarapan? Di kampus sajalah.
Bergegas turun tangga kos dan mengeluarkan sepeda motor dari
parkiran kos. Dengan PD-nya nyetir motor dan tiga empat rumah pun terlampaui.
Setelah rumah ke empat dan-dan- dan ternyata BERHENTI. What? Motorku ngajak
guyon. Tampang keren, bensin full, bisa bisae punya acara mogok. Kucoba starter
nggak ngangkat, coba starter kaki (bahasa gaulnya itu ngongkel) malah kerasa
loss. Oh meeeeeeeen…..ini bencana. Selama ini nggak pernah menghadapi masalah
dengan motor secara pribadi dan langsung. Jadi ini cara memperbaikinya
bagaimana? NGGAK TAHU. Ya sudaaaaah…dengan legowo saya menuntun sepeda motor
balik ke kos, daripada saya menggotong
motor ke kampus?
Jalan kaki akhirnya saya lakoni. Sesampainya di kampus
ternyata eh ternyata charger laptopku ke-ting-ga-lan. Dan saat itu laptop dalam
keadaan sekarat. Percum tak bergun sekali membawa laptop yang tak bernyawa (dan
sedihnya emang laptop nggak pernah bernyawa ya?). rasanya ingin melupakan
sejenak masalah itu dengan sarapan. Karena perut saya rasanya juga ingin
diperhatikan. Sesampainya di kantin……………“15 menit lagi aku nyampek kampus” oh
meeeen itu smsnya sepupuku yang mau ambil sesuatu. Berhubung kecepatan makanku
lebih dari 15 menit dan daripada makanku kepotong akhirnya kuputuskan untuk
menunda sarapan dan menunggu sepupu. Kumanfaatkan sekalian kesempatan emas,
minta antar sepupu ke kos ambil charger dan sedikit menyervis motorku hahaha
Alhamdulillah deh.
Malam harinya sebelum ke sakinah, saya dan didi ambil uang
dulu di ATM. Kartu masuk, pilih bahasa, enter pin, pilih jumlah penarikan.
BENAR. Oke, saya tunggu keluarnya uang. Tapiiiii….loh?nggak seperti biasanya.
Kalau biasanya keluar bertahap uang, kemudian resi, baru kartu, itu aja kalau
emang ingin KELUAR, kartu baru keluar. Tapi saat itu, tiga-tiganya(uang, resi,
dan kartu) keluar bersamaan. Loalaaaah…ya sudah, tak ambil uangnya, terus
resinya, terus pas mau ambil kartunya….loh kok? kartunya masuk lagi dan pesan
di layar “kartu anda kami tahan karena terlalu lama” (intinya begitulah)
loalaaaah…ini gimanaaaa????
Bingung?iya. tapi ingat petuah bapak “hadapi masalah dengan
tenang”. Ya, saya coba tenang. Dengan modal pulsa 8rb saya menghubungi call
center. Alangkah mangkelnya hati ini buuuuuung….belom belom pulsa sudah habis.
Yawes, nggak nelfon lagi wes besoknya aja langsung ngurus ke bank.
Melanjutkan agenda ke sakinah, wuuuush….pada suatu node mata
terbelalak pintu gerbang salah satu jalan menuju sakinah TUTUP. Ya ampun
rekkkk…ini baru jam 10 lho kok sudah tutup? Bukannya tutupnya jam 11?(seingatku
lho), Yawes yawes puter balik saja. Banyak jalan menuju roma, pun juga banyak jalan
menuju sakinah. asik ngobrol tengah jalan dan lagi lagi mata terbelalak,loh ada
pak polisi. Sudah sama-sama nggak punya SIM, dan yang paling nyata dilihat
dengan kasat mata adalah sama-sama nggak makek HELM. Oh meeeeen….bismillah bismillah
bismillah. Eaaaaaaaaaaaaaaaaaaah pak poilisi itu terlewati dan mereka masih
menginterogasi pengguna jalan yang lain. Alhamdulillah ya Allah….
Sampai sakinah, dan ternyata sakinah tutup ituuuuuuuuuuuuuu
rasanya pengen mbobol pintu sakinah dan pengen njabut tiang bertuliskan sakinah
yang ada di depan sakinah.
Tapi alahmdulillah…itu hanya andai-andai saja hahaha….,
Allah masih sayang kepadaku. Sakinah masih buka. Taraaaa selamat berbelanja :D
Rasanya pengen Cepet cepet pulang dan berharap segera
menemui kedamaian di kos. sampai kos disambut oleh parkiran kos yang sudah
padat, tentunya lumayan repot untuk
parkir. Saya yang belom pernah jadi tukang parkir dan semoga nggak akan pernah
jadi tukang parkir :D agak kerepotan
menata sepeda biar lebih rapi dan motor saya punya space untuk parkir.
Perkiraan saya ternyata kurang tepat mengatur space untuk motor saya dan ini
berakibat “mencopotkan” spion sepeda motor sebelah motor saya karena tertenggor
spion motor saya. Huaaaaaaaaa rasanya ituuuuuuuuuuuuuu….(nggak usah banyak
mikir rasa lah Dwi, segera saja benerin spion itu). Ya, saya utak atik berusaha
benerin. Akhirnya ada kiriman malaikat membantu saya, seorang mas mas (temen
mbak kos saya) yang sedang belajar di teras kos membantu saya yang lagi
bernasib malang. Huuuuuuuh…..terima kasih banyaaaak.
Sepertinya klimaks masalah saya belum mencapai puncaknya. Ya,
pesan yang saya terima barusan adalah seseorang yang mempunyai prioritas atas
di hati saya DISAPA MALAIKAT MAUT DI JALAN RAYA. Meskipun hanya disapa, ini
cukup berhasil membuat kabur pandangan saya karena tertutup air mata.
Begitulah masalah saya hari itu…..
-Pesan saya, panasi motor anda sebelum digunakan apalagi
yang telah lama menganggur.
-jangan terburu buru dalam bertindak dan pastikan barang
penting jangan ketinggalan
-ketika kartu anda keluar dari mesin ATM, segera ambillah!
Tidak perlu menunggu intruksi “KELUAR?”
-tidak usah sok-sokan menelpon customer service kalau modal
anda kurang mendukung.”ketiwas kalong tapi gag entok opo opo”.hemmmmm…..
-belajarlah mandiri!ambil pesan tersirat dari tulisan saya
ini sendiri :D
No comments:
Post a Comment