Assalamu’alaykum Wr. Wb.
Belajar itu bisa
darimana-mana, tak terkecuali dari
seekor gajah, hewan ciptaan Allah yang terkenal dengan’kebesarannya’ dan
belalainya yang panjang.
Sumber gambar : google. |
Dari sebuah buku “Memorizing
Like An Elephant’ karya Yudi Lesmana dikatakan bahwa gajah adalah hewan yang
sangat cerdas. Gajah telah lama menjadi symbol daya ingat di dunia. Kehebatan gajah
dalam mengingat telah menjadikan hewan ini ikon World Memory Championships,
sebuah kejuaraan dunia mengingat yang telah ada sejak 1991. Ada lho yaa lomba
macam gini, nggak hanya lomba balap karung aja hehehe…
Gajah berada dalam urutan
tiga besar untuk hewan yang memiliki intelegensia terbaik setelah orang hutan
dan lumba-lumba. Keunggulannya terletak dalam daya ingat. Lobus temporal di otak gajah konon lebih berkembang daripada pada
manusia. Bagian Lobus tersebut lebih “berlipat”
sehingga gajah dapat menyimpan informasi lebih banyak. Hasil penelitian Prof.
Dick Byrne tentang gajah menjelaskan bahwa hewan tersebut dapat mengenali gajah
lain dalam jumlah yang banyak melalui bunyi yang dikeluarkan oleh hewan-hewan
itu.
Gajah mampu berkomunikasi
dalam jarak lebih dari 8 kilometer dengan suara infra berfrekuensi rendah yang
tidak bisa ditangkap oleh manusia. Karena itu, gajah dapat mengetahui kondisi
gajah-gajah lain di sekitarnya yang sedang dalam keadaan terancam, sakit,
ataupun berduka.
Gajah juga memiliki rasa
kasih sayang yang besar terhadap sesamanya. Jika seekor gajah meninggal, gajah di
sekitarnya akan menjaga jasad gajah yang meninggal hingga dua hari dan
melindunginya dengan daun-daun, semak-semak, serta batang pohon. Sampai kapan
pun gajah yang ikut dalam ‘ritual pemakaman’ akan tetap mengingat tempat itu
sebagai sebuah makam. Jadi, mengganggu habitat gajah sama saja dengan mencari masalah
besar. Beruntunglah para pawing gajah yang telah merawat dan melatih gajah
sejak kecil karena mereka akan selalu diingat oleh gajah tersebut. Pawing gajah
akan memiliki bodyguard terbesar di bumi ini.
Oh iya, mengenai World
Memory Championships yang sudah saya singgung di atas tadi, pesertanya ada lho
yang dari Indonesia. Namanya bukan Dwi, bukan saya hehehe… Dia adalah Yudi
Lesmana, pengarang buku yang sedang saya ulas ini. Hanya ada 149 orang
Grandmaster of Memory (GMM) di dunia ini. Gelar tersebut diberikan oleh World
Memory Sports Council (WMSC) kepada orang-orang yang mampu mengingat minimal
1000 angka acak dalam 1 jam, 10 dek kartu remi yang telah dikocok dalam waktu
kurang dari 2 menit serta mengikuti 7 nomor sisa pertandingan yang diujikan pada
World Memory Championship.
Waduuuh mereka makannya apa
yaaa? Hihihi…seandainya 149 juara tersebut menghafalkan Alquran, bisa menjadi
havidz nggak ya? Hehehe….
Yang jelas, para juara
tersebut tidak ada yang memiliki kemampuan mengingat sejak lahir. Begitu kata
Kak Yudi Lesmana dalam bukunya. Sama seperti orang-orang yang berlatih di
pusat-pusat kebugaran, apakah mereka terlahir dalam keadaan berotot? Pasti tidak
kan? Kalau iya kok saya jadi ngeri membayangkan bayi terlahir dengan otot kekar
:D
Otak kita, lanjut Kak Yudi,
memiliki puluhan ribu saraf neuron bahkan klebih yang terus berkembang jika
kita berpikir. Setiap satu saraf neuron akan berkembang 10 kali lipat jika kita
melakukan aktivitas mental. Ketika kita mulai berhenti menggunakan otak, maka
penyakit yang dinamakan ‘lupa’ akan menyerang. Oleh sebab itu, kita tidak boleh
sekali pun berhenti belajar. Umur yang semakin tua, hendaknya tidak menjadi alas
an untuk berhenti belajar dan berpikir.
Dalam buku ‘Memorizing Like
An Elephant’ ini kak Yudi Lesmana memberikan teknik-teknik mengingat. Ada banyak
metode, antara lain metode rantaian, metode lokasi, metode substitusi dan masih
banyak lagi. Bukunya bagus, tapi akan percuma kalau yang dibaca tidak dipraktekkan. Hehe…
ini dia wujud bukunya...
buku ‘Memorizing Like An Elephant’ |
sampai sini dulua ya, semoga bermanfaat.
yang penasaran sama isi bukunya, boleh pinjam saya atau beli sendiri :P
Salam Dwi Putri Miftahus Sa'adah
yang kadang sering lupa juga:D
Belajar dari seekor gajah. Kalau gajahnya lari?
ReplyDeleteucapkan "be carefull on the way" pada gajah :D
Delete