Sunday 17 January 2016

# Opini

MEMBANGUN MENTAL KAYA



Saya sudah pernah menulis tentang orang kaya dalam postingan blog tercinta ini beberapa bulan lalu yang berjudul KAYA MULIA. Dan postingan kali ini membahas tentang orang kaya lagi setelah bincang-bincang dengan seorang dosen beberapa minggu lalu. Inilah delegasi pikiran dan perasaan saya hehe.... selamat membaca 
            Di sekitar kita masih banyak orang kaya tapi tak bermental kaya. ciri orang kaya tak bermental kaya antara lain ketika ia bangkrut, ia akan stres, dan yang lebih parah adalah ia akan bunuh diri. Astaghfirullah...
            Dan sebaliknya, orang yang bermental kaya bukanlah orang yang suka belanja dan apapun ia beli, bukan. Tetapi orang yang bermental kaya akan senantiasa bersyukur dengan apa yang ia punya. Selalu merasa cukup. Mudah memberi dan tidak takut hartanya berkurang. Karena ia percaya bahwa ia mempunyai Allah yang Maha Kaya.
            Contohlah Abdurrahman bin Auf. Abdurrahman bin Auf adalah sahabat Rasulullah SAW. Abdul Rahman mempunyai satu keistimewaan yang khas yaitu berjuang untuk menegakkan agama Allah bukan saja dengan pedangnya bahkan dengan harta dan kekayaannya. Pada zaman Rasulullah S.A.W, beliau  pernah membagikan seluruh kekayaannya kepada orang-orang yang memerlukannya. Pernah terjadi dalam satu peristiwa, Abdul Rahman Bin Auf mengeluarkan sedekah sekali duduk sebesar 40 ribu dinar, dan pernah ia membiayai peperangan dengan menyediakan perlengkapan sebanyak 500 ekor kuda tempur lengkap dengan senjatanya, pakaian, dan makanan untuk dipergunakan oleh para perajurit dan juga dalam waktu yang sama membawa konvoi perbekalan yang diangkut oleh 500 unta.
            Tatkala Rasulullah SAW dan para sahabat diizinkan Allah hijrah ke Madinah, Abdurrahman menjadi pelopor kaum Muslimin. Di kota yang dulu bernama Yatsrib ini, Rasulullah mempersaudarakan orang-orang Muhajirin dan Anshar. Abdurrahman bin Auf dipersaudarakan dengan Sa'ad bin Rabi Al-Anshari.
Sa'ad termasuk orang kaya diantara penduduk Madinah, ia berniat membantu saudaranya dengan sepenuh hati, namun Abdurrahman menolak. Ia hanya berkata, "Tunjukkanlah padaku di mana letak pasar di kota ini!"
Sa'ad kemudian menunjukkan padanya di mana letak pasar. Maka mulailah Abdurrahman berniaga di sana. Belum lama menjalankan bisnisnya, ia berhasil mengumpulkan uang yang cukup.
            Abdurrahman bin Auf salah satu contoh orang yang bermental kaya. meskipun hartanya telah ditinggalkan ketika berhijrah, ia tetap menjadi orang kaya. ia tidak serta merta menerima bantuan, melainkan berusaha dengan bekerja di pasar.
            Semoga kita senantiasa dikaruniai oleh Allah dengan kekayaan. Kaya iman dan kaya hati, amiin...

No comments:

Post a Comment

Follow Instagramku