Friday 16 January 2015

# cerita

TENTANG "TANAH SURGA, KATANYA"



           
            Teman-teman sudah pernah nonton film “Tanah Surga, Katanya”? bukan film baru sih, tapi saya barusan menontonnya. Harap maklum ya, saya bukan tipe anak yang hobi nonton film, bisa dikatakan kudet banget soal film, alias kurang update. Biasanya saya nonton film kalau ada anak yang bergerombol nonton film di laptop, terus saya nimbrung. Itu aja kalau saya mood, kalau lagi nggak mood ya nggak nimbrung atau kalau ada faktor X yang menyebabkan saya nonton. Seperti kisah dibawah ini.
            Jadi ceritanya pada hari minggu saya tidak turut ayah ke kota, apalagi naik delman istimewa, karena ayah saya nggak pergi ke kota dan di desa saya nggak ada delman. Pada hari itu saya bosen banget, sudah berjam-jam belajar untuk  persiapan UAS (padahal dua jam tidak genap lho) lalu saya bingung mau ngapain, terus saya ke kamar adek saya. Saya buka laptopnya, membuka folder Album yang berisi musik, foto, dan film. Nah tangan saya tergerak untuk menelusuri folder film. Akhirnya saya menemukan file dengan nama “Tanah Surga, Katanya”. Hmmm satu kata dari saya. penasaran. Akhirnya saya menontonnya.
            Lalu komentar saya untuk film itu? bagus. Yang belum pernah nonton, nih saya buatkan reviewnya (klik disini). Film ini menggambarkan betapa bobroknya negeri kita. Dengan warga yang jiwa nasionalismenya sangat kurang. Tokoh Salman dan kakek mengajak kita untuk tetap mencintai Indonesia. “APAPUN YANG TERJADI, JANGAN KURANGI RASA CINTAMU PADA INDONESIA”.
            Apakah kita benar-benar mencintai negeri kita sendiri? Apa bukti cinta kita pada Indonesia? Mari kita raba diri kita masing-masing. Dan coba lihat gaya hidup kita masing-masing. Suka beli produk dalam negeri atau luar negeri? Bangga dengan tim sepakbola dalam negeri atau luar negeri?
            Jika kita tidak bisa malakukan hal besar untuk negeri kita, lakukan saja hal kecil yang bermanfaat. Jangan heran jika di tas atau kantong baju saya ada banyak sampah bungkus permen atau jajan, itu karena saya punya sampah sedangkan saya belum menemukan tempat sampah. Jika kita tidak bisa membangun seenggaknya kita jangan merusak. Saya benci sekali dengan coretan coretan tidak jelas pada beberapa bangunan. Dan itu sangat mengganggu pemandangan. Hmmm...Cuma bisa berdoa semoga generasi penerus selanjutnya akan semakin baik, Aamiin...





No comments:

Post a Comment

Follow Instagramku