Thursday 3 August 2017

# Buku

Perbedaan Anjing dan Manusia Ketika Memperoleh Rezeki

  • Hati-hatilah! Jangan menginjak leher siapa yang sedang terjatuh, jangan merengutkan wajah di hadapan siapa yang butuh. Jangan juga menutup telinga ketika mendengar rintihan si miskin. Jika anda melakukan itu, gugurlah keanggotaan anda dalam Khazanah cinta dan kemanusiaan. Untuk ada ketahui, khazanah ini memiliki banyak cabang dan berada di semua tempat, hanya saja anggotanya bukanlah pendengki atau yang mementingkan diri, bukan pula yang tidak memiliki.
Sumber gambar : google


  • orang shufi bertanya: “Bagaimana keadaanmu?” Yang ditanya menjawab: “Alhamdulillah. Jika aku memperoleh rezeki, aku makan dan jika tidak, aku bersabar.” Sang shufi menjawab: “Begitulah anjing di daerah kami. Tetapi, manusianya jika memperoleh rezeki, ia berikan kepada yang butuh dan bila tidak memperolehnya, ia bersyukur.
  • Jika anda menghendaki kekayaan, raihlah ia dengan kepuasan setelah usaha halal yang maksimal karena kepuasan adalah harta yang tak habis-habisnya. Hindarilah ketamakan karena itulah kemiskinan yang tiada taranya. Lalu jangan berputus asa karena Tuhan yang menganugerahi orang lain, Dia juga yang mampu menganugerahi Anda (Sa’id Ibn Abi Waqqash).
  • Shufi besar Hasan al-Bashri (w. 728 M) ditanyai tentang rahasia ketidakcenderungannya pada nikmat duniawi. Beliau menjawab: “Kuketahui bahwa rezekiku tidak mungkin diambil oleh orang lain, karena itu hatiku tenang. Kuketahui juga bahwa tugasku tidak dapat dikerjakan orang lain, maka aku tekun melaksanakannya. Kuketahui juga bahwa Allah mengetahui keadaanku, maka aku malu ditemuiNya dalam kedurhakaan, dan kuketahui bahwa maut menantiku, karena itu aku menyiapkan bekal menghadap Allah.
  • Imam Ahmad bertanya kepada Hatim al-Asham: “Beri tahulah aku bagaimana memperoleh keselamatan dari manusia?” Hatim menjawab: “Dengan tiga hal: Berilah mereka hartamu dan jangan ambil harta mereka. Laksanakan hak-hak mereka dan jangan tuntut hakmu, serta bersabarlah menghadapi gangguan mereka dan jangan mengganggu mereka.”
  • Ada enam orang yang tidak akan terhindar dari kesedihan: yang miskin, tapi baru saja kaya; orang kaya yang takut miskin; yang mendambakan jabatan di atas kemampuannya; yang iri hati dan dengki; dan yang berada di tengah cendekia, tapi ia bukan cendekia.

Enam point di atas saya ambil dari sub bab “Empat Puluh Hikmah dan Pesan Shufi” dari sebuah Buku “Logika Agama” oleh M. Quraish Shihab. Judul dalam postingan ini saya ambil dari point kedua. Kenapa? Nggak tahu, rasanya menohok saja bagi saya. Sangat mengingatkan diri ini untuk selalu bersyukur dan berbagi. Dunia ini hanyalah sementara, semua adalah milikNya. 


No comments:

Post a Comment

Follow Instagramku