- Hati-hatilah! Jangan
menginjak leher siapa yang sedang terjatuh, jangan merengutkan wajah di hadapan
siapa yang butuh. Jangan juga menutup telinga ketika mendengar rintihan si
miskin. Jika anda melakukan itu, gugurlah keanggotaan anda dalam Khazanah cinta
dan kemanusiaan. Untuk ada ketahui, khazanah ini memiliki banyak cabang dan
berada di semua tempat, hanya saja anggotanya bukanlah pendengki atau yang
mementingkan diri, bukan pula yang tidak memiliki.
|
Sumber gambar : google
- orang
shufi bertanya: “Bagaimana keadaanmu?” Yang ditanya menjawab: “Alhamdulillah. Jika aku memperoleh rezeki, aku makan dan jika tidak, aku bersabar.” Sang shufi
menjawab: “Begitulah anjing di daerah kami. Tetapi, manusianya jika memperoleh
rezeki, ia berikan kepada yang butuh dan bila tidak memperolehnya, ia
bersyukur.
- Jika
anda menghendaki kekayaan, raihlah ia dengan kepuasan setelah usaha halal yang
maksimal karena kepuasan adalah harta yang tak habis-habisnya. Hindarilah ketamakan
karena itulah kemiskinan yang tiada taranya. Lalu jangan berputus asa karena
Tuhan yang menganugerahi orang lain, Dia juga yang mampu menganugerahi Anda (Sa’id
Ibn Abi Waqqash).
- Shufi
besar Hasan al-Bashri (w. 728 M) ditanyai tentang rahasia ketidakcenderungannya
pada nikmat duniawi. Beliau menjawab: “Kuketahui bahwa rezekiku tidak mungkin
diambil oleh orang lain, karena itu hatiku tenang. Kuketahui juga bahwa tugasku
tidak dapat dikerjakan orang lain, maka aku tekun melaksanakannya. Kuketahui juga
bahwa Allah mengetahui keadaanku, maka aku malu ditemuiNya dalam kedurhakaan,
dan kuketahui bahwa maut menantiku, karena itu aku menyiapkan bekal menghadap
Allah.
- Imam
Ahmad bertanya kepada Hatim al-Asham: “Beri tahulah aku bagaimana memperoleh
keselamatan dari manusia?” Hatim menjawab: “Dengan tiga hal: Berilah mereka
hartamu dan jangan ambil harta mereka. Laksanakan hak-hak mereka dan jangan
tuntut hakmu, serta bersabarlah menghadapi gangguan mereka dan jangan
mengganggu mereka.”
- Ada
enam orang yang tidak akan terhindar dari kesedihan: yang miskin, tapi baru
saja kaya; orang kaya yang takut miskin; yang mendambakan jabatan di atas
kemampuannya; yang iri hati dan dengki; dan yang berada di tengah cendekia,
tapi ia bukan cendekia.
|
Enam point di atas saya ambil dari sub bab “Empat Puluh Hikmah dan Pesan Shufi” dari
sebuah Buku “Logika Agama” oleh M. Quraish Shihab. Judul dalam postingan ini
saya ambil dari point kedua. Kenapa? Nggak tahu, rasanya menohok saja bagi
saya. Sangat mengingatkan diri ini untuk selalu bersyukur dan berbagi. Dunia ini
hanyalah sementara, semua adalah milikNya.
No comments:
Post a Comment