Sunday 18 September 2016

# Opini

Wudlu dan Perempuan



Apalah kami ini, hanyalah perempuan-perempuan akhir zaman.
Dimana gemerlapnya dunia sangat menyilaukan.
Kecantikan fisik tak henti-hentinya dikejar.
Pujian dari makhluk sangat berharga.
Perintah Sang Khalik sering diabaikan.
Teladan sejati telah terganti.
Ibadah wajib jauh dari sempurna.
Amalan sunnah sering ditinggalkan.


Apalah kami ini, hanyalah perempuan-perempan akhir zaman.
Saat harus memperbarui wudlu, takut bedak hilang.
Saat harus memperbarui wudlu, malas karena lotion yang telah diusap di kaki tangan akan percuma.
Saat harus memperbarui wudlu, khawatir maskara luntur.

Berapa sih harga bedak?
Apakah kalian tidak ingin mencium bau wangi surga?

Bukankah Bilal bin rabbah telah terdengar derap sandalnya di surga karena amalan selalu menjaga wudlunya?

Dari Abu Buraidah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam memanggil Bilal lalu berkata,
 “Wahai Bilal, kenapa engkau mendahuluiku masuk surga? Aku tidaklah masuk surga sama sekali melainkan aku mendengar suara sendalmu di hadapanku..”
Bilal menjawab,
Wahai Rasulullah, aku biasa tidak meninggalkan shalat dua raka’at sedikit pun. Setiap kali aku berhadats, aku lantas berwudhu dan aku membebani diriku dengan shalat dua raka’at setelah itu.”(Muttafaq ‘Alaih)

Apalah kami ini, hanyalah perempuan-perempuan akhir zaman. Yang masih susah mengamalkan amalan menjaga wudlu seperti Bilal.


Referensi:
Fiqhus Sunnah lin Nisaa’, Syaikh Abu Malik Kamal bin As Sayyid Saalim

No comments:

Post a Comment

Follow Instagramku