Apalah
kami ini, hanyalah perempuan-perempuan akhir zaman.
Dimana
gemerlapnya dunia sangat menyilaukan.
Kecantikan
fisik tak henti-hentinya dikejar.
Pujian
dari makhluk sangat berharga.
Perintah
Sang Khalik sering diabaikan.
Teladan
sejati telah terganti.
Ibadah
wajib jauh dari sempurna.
Amalan
sunnah sering ditinggalkan.
Apalah
kami ini, hanyalah perempuan-perempan akhir zaman.
Saat
harus memperbarui wudlu, takut bedak hilang.
Saat
harus memperbarui wudlu, malas karena lotion
yang telah diusap di kaki tangan akan percuma.
Saat
harus memperbarui wudlu, khawatir maskara luntur.
Berapa
sih harga bedak?
Apakah
kalian tidak ingin mencium bau wangi surga?
Bukankah
Bilal bin rabbah telah terdengar derap sandalnya di surga karena amalan selalu
menjaga wudlunya?
Dari Abu
Buraidah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam memanggil Bilal lalu
berkata,
“Wahai Bilal, kenapa engkau mendahuluiku masuk
surga? Aku tidaklah masuk surga sama sekali melainkan aku mendengar suara
sendalmu di hadapanku..”
Bilal
menjawab,
“Wahai
Rasulullah, aku biasa tidak meninggalkan shalat dua raka’at sedikit pun. Setiap
kali aku berhadats, aku lantas berwudhu dan aku membebani diriku dengan shalat
dua raka’at setelah itu.”(Muttafaq ‘Alaih)
Apalah
kami ini, hanyalah perempuan-perempuan akhir zaman. Yang masih susah
mengamalkan amalan menjaga wudlu seperti Bilal.
Referensi:
Fiqhus
Sunnah lin Nisaa’, Syaikh Abu
Malik Kamal bin As Sayyid Saalim
No comments:
Post a Comment