Hari Minggu, 6 Maret 2016 warga Muhammadiyah khususnya Cabang Laren berbahagia karena ‘rumahnya’ dikunjungi oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Bapak Haedar Nasir, yang telah lama diimpi-impikan untuk mengisi ceramah dalam Pengajian Pimpinan Cabang Muhammadiyah Laren ini. Bertempat di Perguruan Muhammadiyah Desa Godog, Kecamatan Laren sekitar 2000 jamaah dari berbagai ranting berkumpul dan siap menerima manfaat dari pengajian ini.
Sembari menunggu kedatangan
Pak Haedar Nasir, para jamaah ditemani oleh alunan merdu tim paduan suara
Nasyiatul ‘Aisiyah Ranting Godog. Tak lama kemudian grup drumband bergema
menandakan Pak Haedar Nasir memasuki lokasi pengajian. Senyum dan keramahan Pak
Haedar menyapa para jamaah saat memasuki tenda pengaian dengan dikawal
putra-putra Tapak Suci Muhammadiyah yang gagah. “Rasanya seperti memasuki lokasi muktamar”, Celetuk Pak Haedar
sambil tertawa.
Dalam pengajian ini Pak Haedar
membahas ayat ke-6 dalam surat Al-Fatihah, ‘ihdinashiraathol
mustaqiim, tunjukilah kami jalan yang
lurus’. Sebuah doa yang singkat. Apalagi jika sholat kita hanya sebagai
penggugur kewajiban, bisa jadi kita lupa akan penghayatannya. Mengapa kita
bermunajat untuk ditunjukkan jalan yang lurus? Bahkan doa ini wajib kita
lafalkan dalam sholat. Padahal sebenarnya, jalan yang lurus telah kita raih
saat kita bersyahadat, saat kita beragama Islam. Karena ‘shiraathol mustaqiim’ disini adalah addiinul islam, agama Islam.
Dengan doa itu, disamping
berikhtiyar kita juga bermunajat agar hidayah yang sudah ada dalam diri kita
selalu terawat dan terjaga. Karena , meskipun kita sudah berislam, belum tentu iman terhunjam dalam
diri kita. Ketika orang-orang Arab datang kepada Nabi dan telah masuk Islam
mereka berkata, “kami sudah beriman”.
Turunlah ayat peringatan dari Allah dalam surat Al-Hujarat ayat 14. “kamu belum beriman, katakanlah ‘kami telah
berislam’’”. Artinya, setiap detik, setiap saat, keberislaman kita harus
diperbarui agar iman menjadi pondasi hidup kita sehingga hidup kita sejalan
dengan perintah Allah SWT. Dengan kata lain, berislam dan beriman itu tidak
pernah berhenti, never ending process,
mudawwamah, terus menerus. Nabi bersabda bahwa keimanan bertambah karena
taat, dan berkurang karena maksiat.
Godaan iman sering kali
menghampiri kita. Saat kecewa, marah, saat kita telah melaksanakan segala usaha
namun hasil tidak sesuai harapan, sering kali keimanan kita hilang. Muncul
sifat tidak ikhlas, saat itulah ujian menyerang keimanan dan keislaman kita. Godaan
kedua adalah hawa nafsu, terutama yang bersifat biologis. Saat ini lagi marak
LGBT(Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender). Jangankan yang tidak normal
(laki-laki dengan laki laki atau perempuan dengan perempuan), yang normal saja
(lelaki dengan perempuan) harus mempunyai ikatan yang sah (pernikahan) baru
bisa melaksanakan hubungan yang halalan thoyyiban. Godaan iman ketiga adalah
harta. Maka dari itu, kita harus tetap berikhtiyar dan bermunajat agar kita
selalu ditunjukkan jalan yang lurus oleh Allah SWT.
Selain memberi ceramah, Pak
Haedar juga meresmikan empat bangunan dalam agenda ini, yaitu 3 Gedung milik ranting Godog, diantaranya Aula Perguruan
Muhamadiyah Desa Godog, Asrama Putri Pesantren Al-Falah Godog, dan pembenahan Masjid At-Taqwa. Serta satu gedung milik Cabang Laren, yakni Gedung Dakwah. Acara ditutup dengan doa kemudian
dilanjutkan dengan penampilan aksi dari Putra-Putri Tapak Suci Muhammadiyah.
No comments:
Post a Comment