Saturday 25 May 2019

# cerita

Palestina Pasti Akan Menang, Pertanyaannya: Dimana peran kita?


Saya bukan ahli sejarah. Bukan juga jurnalis. Eh tapitapi, di zaman digital gini semua bisa jadi 'jurnalis' loh. Tinggal nulis sendiri, terus dipost di media sosialnya sendiri. Nyebar deh. Asal yang ditulis itu kebenaran ya.

Di postingan kali ini saya mau jadi bagian orang-orang yang me-up-kan kabar tentang Palestina. Karena kabar tentang Palestina tidak disiarkan di media besar di tipi-tipi. Kamu tungguin aja tuh layar tipi, apalagi channel 'metromini',  dari pagi sampek malam nggak akan ada yang nayangin kabar Palestina.  Dan dunia memang tidak ingin mengangkat issue Palestina. Kan saya jadi ikut sedih. Padahal ini issue penting banget.

Nah, minggu lalu (19/5/2019) adalah kedua kalinya saya ikut kajian tentang Palestina yang diadakan komunitas Main ke Masjid. Kajian Minggu lalu bertajuk "The Real Spirit  of Youth" di Masjid Al-Falah Surabaya.  Kajian Palestina yang pertama bertajuk "Freedom of Al-Aqso" pada 12 April 2019 di Masjid Ulul Azmi Kampus Unair.

Kedua kajian tersebut disampaikan oleh ustad Muhammad Husein (nama akun instagramnya @muhammadhusein_gaza). Pantengin saja akun instagramnya, semua postingannya tentang Palestina. Dan berterima kasihlah pada beliau, berkat beliau kita bisa tahu kabar Palestina. Ustad Husein Gaza ini adalah jurnalis lepas asal Indonesia, yang telah tinggal di Gaza sejak tahun 2011-2018. Beliau disana menempuh pendidikan di Fakultas Syariah Universitas Gaza. Dan akhirnya mendapat jodoh perempuan Gaza, maasyaallah.

Oh ya, mengapa saya ikut kajian lagi? Bukannya akan sama saja bahasannya? Iya sama. Tapi saya meyakini, pasti ada yang baru. Dan benar sekali, ada hal-hal yang tidak disampaikan di kajian sebelumnya, lalu saya baru ngeh saat kajian kedua. Intinya, jangan menyepelehkan sebuah tema kajian yang kesannya "hallaaah sudah pernah", karena kalaupun memang sudah pernah, tak ada salahnya sama sekali mendengar ilmu berkali-kali. Dan pertanyaan besarnya, "Apakah sudah diamalkan ilmunya?".

Oke, Kita Langsung ke Isi Kajian Palestina

Tidak akan terjadi hari kiamat sebelum Bumi Palestin merdeka, seperti hadis Rasulullah berikut:

"Belum akan tiba kiamat sehingga kaum muslimin berperang dengan Yahudi. Kaum Muslimin membunuh mereka dan mereka bersembunyi di balik batu dan pohon. Lalu batu dan pohon berkata, Wahai Muslim, wahai 'Abdullah, ini ada Yahudi di belakang saya, mari bunuhlah ia" (HR. Ahmad dalam Musnadnya) 

Mau tidak mau, terpaksa atau tidak terpaksa, Bumi Palestina pasti merdeka. Pertanyaannya, dimana peran kita? Bahkan, membantu Palestina saya rasa tidak disyaratkan harus beragama Islam, syaratnya hanyalah manusia. Karena penindasan yang dilakukan Yahudi kepada warga Palestina sungguh tidak berkeprimanusiaan.

Kita manusia, kan? Dimana hati kita tatkala melihat saudara kita disana sangat menderita dan kita tenang-tenang saja? Harusnya kita sudah di fase kemarahan. Jika sesuatu yang kita sayang dikoyak, diganggu, direnggut oleh orang lain harusnya kita marah kan? Atau jangan-jangan kita tidak sayang? Atau jangan-jangan kita tidak kenal Palestina?

Kalau Begitu, Mari Berkenalan dengan Palestina

Kalau ada Negara-negara dengan julukan negeri kincir angin, negeri kangguru, negeri sakura, negeri pamansam, kalian tahu nggak julukan untuk Palestina? Palestina itu Bumi Para Nabi. Para Nabi, Rekkk... Nabi!!! Masyaallah.

"Apa hebatnya Kangguru? Sakura? Kincir Angin? Dibandingkan Nabi!" Begitu kata Ustad Husein Gaza, pemateri kajian.

Kembali ke Palestina...

Mengapa Palestina disebut Negeri Para Nabi? Karena banyak Nabi-Nabi kita yang telah meninggalkan jejak sejarah disana. Ada yang lahir disana. Ada yang tumbuh disana. Ada yang pindah disana, dan ada yang cuma mampir disana. Seperti Nabi Muhammad dalam peristiwa Isra' Mi'raj. Sebelum naik ke langit ke tujuh, Nabi Muhammad dimampirkan dulu oleh Allah ke Baitul Maqdis (Palestina) dari Masjidil Haram.

Dari masjidil haram ke baitul maqdis, Nabi SAW naik buroq yang kemudian buroqnya diparkir atau diikatkan di suatu tembok. Oleh orang Yahudi, tembok itu disebut tembok ratapan. Kalau kita Umat Islam, nyebutnya tembok buroq ya.

Lalu Nabi Muhammad naik ke langit ke tujuh menggunakan batu. Dan batu tersebut sampai saat ini masih ada di dalam kubah. Oleh karena itu, masjidnya disebut Masjidul Syakhrah atau Dome of The Rock.
Dome of The Rock
Sumber gambar : instagram @masjid_al_aqsa

Selain sebagai Negeri Para Nabi, Palestina mempunyai keistimewaan bagi umat Islam. Mengapa? 

Pertama, Palestina merupakan situs Masjid Al-Aqso yang merupakan kiblat pertama umat Nabi Muhammad SAW. Yaitu Masjid qibli, yang saya lingkari warna hijau.
Masjidil Aqso
Sumber gambar : instagram @masjid_al_aqsa
Mungkin kalian bertanya-tanya, lalu mana yang disebut masjidil aqsa? Masjidil aqsa itu sebuah komplek seluas 144.000 meter (saya lingkari warna merah). Dan di dalamnya ada beberapa masjid.

Kedua, masjid Al-Aqso merupakan masjid ketiga yang mendapat tempat terhormat setelah masjidil haram dan masjid Nabawi. Sholat di masjid Al-Aqso sama dengan sholat 500 kali di masjid biasa.

Ketiga, Palestina adalah bumi yang diberkahi Allah. (Lihat surat Al-Isra':1, Al-Anbiya:70,80, dan As-Saba':18)

Sebenarnya masih banyak lagi keistimewaannya, baca disini saja ya teman-teman hehehe 😅 Keistimewaan Palestina

Tidak inginkah kita kesana? Saya sih, ingin benget-nget-nget. Semoga bisa segera haji/umroh, terus mampir deh kesana. Aamiin... Kalau kata Ustad Heru Kusumahadi saat Kajian Palestina yang pertama, "Azzamkan dalam hidup kita untuk mengunjungi tiga tempat. Yaitu: Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan Masjidil Aqso)".

Makanya, jangan sampai masjidil Aqso ini lepas ke tangan Yahudi, Gengs. Jangan sampai!

Bagaimana Cara Memasuki Palestina dan Jalur Gaza? 

Kalian nggak perlu khawatir kalau mau mengunjungi baitul maqdis. Karena Baitul Maqdis letaknya di tepi barat Palestina. Begitu kata Ustad Husein Gaza. Banyak kok turis-turis yang melancong kesana. Memang disana ada tentara Israel, tapi mereka hanya berjaga. Tidak seberingas di jalur gaza.

Sedangkan yang di jalur gaza ini diblokade. Semua akses ditutup. Tidak sembarangan orang bisa masuk.  Untuk teman-teman Indonesia yang ingin masuk jalur gaza, harus mendapat izin Kedutaan Indonesia untuk Mesir. Kemudian kalau syaratnya terpenuhi, kalian naik pesawat dan mendarat di Mesir. Baru kemudian lewat jalur darat selama 8 jam sampai perbatasan Rafat.

Di Gaza ini wilayahnya hampir sudah tidak layak untuk ditinggali. Listrik disana hanya nyala 2 jam perhari. Air sudah 98% tidak layak pakai. Sedih banget dengernya. Menurut PBB, tahun 2020 diprediksi Wilayah Gaza sudah tidak layak huni. Tahun depan dong 😩 Astaghfirullah.

Bagaimana cara kita membantu Palestina?

Pasti kalian gemes banget ya lihat tentara Israel mendzalimi warga Gaza. Tapi sayangnya, kita bisa apaaaa? 😢

Tenang, menurut Ustad Husein Gaza, teman-teman yang ingin membantu Palestina cukup dengan 3 hal:
1. Berdoa
2. Informasi
Mencari tahu kabar Palestina dan menyebarkannya. Contohnya, kepoin saja akun ustad @muhammadhusein_gaza, lalu repost, biar dunia tidak lupa dengan Palestina. Kalian tahu? Peta Palestina ini hampir hilang dan berganti Israel. 😣
3. Donasi.

Cukup mudah kan? Nggak perlu lah kalian kesana. Karena pasti berat. Pertama dana, kedua kemampuan. Kalau sudah disana, terus kalian mau apa? Plonga-plongo gitu? Persiapannya harus benar-benar matang. Terutama bahasa.

Ustad Husein Gaza ini menyiapkan dirinya sejak kecil untuk bisa pergi kesana. Ceritanya waktu ustad Husen Gaza masih SMP (semoga nggak salah ingat. Kemarin ustadnya cerita waktu kajian), ada syeikh dari Palestina yang berkunjung ke sekolahannya. Sejak saat itu, Ustad Husein kecil bertekad harus bisa kesana dan selalu berdoa, "Ya Allah, jika saya pantas untuk pergi ke Gaza dan menolong mereka. Maka pilihlah aku dan izinkan aku kesana". Dan mulai belajar bahasa arab, kitab kuning, dan kemampuan lainnya.

Btw, aku umur segitu mikir apa ya? Hehe

Kemudian taqdir berkata, ketika Ustad Husein Gaza berusia 21 tahun, ada suatu event atau apa gitu ya, yang memilih pemuda  indonesia untuk disekolahkan (atau jadi relawan gitu ya) ke Gaza. Singkat cerita, ustad Husein Gaza terpilih.

*ustad, kalau sempet baca blog ini, mohon ceritanya diluruskan. Wkwk karena sudah agak-agak lupa dan baru menulisnya hehehehe

Semoga kita menjadi orang yang termasuk sebagai pembebas Al-Aqso. Al-Aqso pasti bebas, Palestina pasti merdeka kok, tapi pertanyaannya, adakah peran kita disana?

Mari segera doakan, bantu lewat informasi, dan ayo berdonasi untuk Palestina.

Banyak channel-channel yang bisa kita percaya untuk menyalurkan bantuan kita kesana.

Ini salah satunya
Sumber gambar : instagram @mainkemasjid
Dan ini adalah dokumentasi penyaluran donasi yang telah dikumpulkan saat kajian Palestina yang pertama di kampus Unair,  lihat, ada logo Main ke Masjid disana:

Sumber gambar : instagram @mainkemasjid

Akhit kata, sekian dari saya. Semoga secuil informasi ini bisa memantik jiwa kita untuk tergerak menjadi pembebas Al-Aqsa. Bagi jomblowati fi sabilillah, postingan ini bisa menjadi penambah kriteria calon suami idaman, yaitu bapak-bapak yang bertekad bersama kita kelak untuk melahirkan generasi pembebas Al-Aqsa. Aamiin hahaha (eh kok ketawa). Aamiin...

Kaliam tahu tidak? Warga Palestina itu sangat berharap pada Indonesia yang akan menjadi pembebas Al-Aqsa. Karena, dari sebuah hadits, diriwayatkan bahwa yang akan menjadi pembebas Al-Aqsa adalah negeri dari timur. Coba kalian cari referensinya. Berdasarkan penafsiran seorang ulama, negeri dari timur itulah Indonesia. Semoga :)


2 comments:

  1. Kak Duwil pertanyaannya adalah, ketika konflik tsb berkepanjangan, selama apa kita berdonasi untuk Gaza ? Apakah setiap bulan atau bagaimana ? Dan bagaimana urgensi untuk membantu Palestina dibanding donasi lain untuk bencana2 di Indonesia ? Dan satu pertanyaan lagi, is it necessary to us to involve in demonstration2 for "Palestine Freedom" ?
    Mohon pencerahannya, jazakumullah khairan katsiir

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semua yang butuh bantuan perlu dibantu. Suriah, rohingya, dan tentu saja bencana di Indonesia sendiri. Tetapi Palestina ini tersebut dalam Alquran sbg negeri yang diberkahi, bukan hanya untuk warga Palestina. Pada hakikatnya yang berkewajiban menjaga Palestina adalah seluruh umat Islam.
      Selama apa berdonasi? Selama mereka butuh dan kita mampu.
      Soal demo/aksi bela palestina itu penting bgt ternyata, aku dulu juga "ngapain sih?", ternyata aksi bela palestina itu ngaruh bgt ke psikis warga Palestina. Mereka jadi merasa tidak sendirian, ada warga Indonesia yang peduli. Ustad Husein Gaza nunjukin video aksi bela palestina yg ada di Indonesia kpd warga Palestina, dan mereka jadi bahagia bgt dan terharu.

      Delete

Follow Instagramku